Sabtu, 11 Juli 2009 merupakan hari pertama saya mengenakan seragam putih abu-abu. Saat itu tepat pukul 07.00 saya sudah berada di SMA Labschool Kebayoran, sekolah yang akan menjadi tempat saya menimba ilmu selama tiga tahun ke depan. Hari itu saya datang untuk mengikuti kegiatan Pra Masa Orientasi Siswa atau Pra MOS. Ketika Pra MOS inilah saya bertemu dengan wajah-wajah baru yang akan saya temui setiap hari selama 3 tahun ke depan. Dalam Pra MOS ini, kami dijelaskan teknis kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung selamas MOS yang akan dimulai hari Seninnya. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok besar. Saat itu saya tergabung dalam kelompok terakhir. Bersama kelompok inilah saya akan mengikuti MOS selama 3 hari. Selain itu, kami juga diberikan contoh name tag yang harus kami buat sebagai name tag MOS. Saya sangat terkejut ketika pertama kali melihat desain name tag tersebut. Desainnya sangat rumit dan detail. Saya berpikir bagaimana caranya agar saya dapat menyelesaikan name tag serumit ini sedangkan saya hanya mempunyai waktu 2 hari untuk menyelesaikannya. Akhirnya saya dapat menyelesaikan name tag tersebut dengan bantuan ibu saya.
Kegiatan MOS dimulai pada tanggal 13 Juli 2009. Itulah hari pertama saya resmi menjadi “anak SMA”. Rasa senang sekaligus takut bercampur aduk menjadi satu. Senang karena akhirnya saya sampai juga pada masa yang katanya orang-orang “masa-masa paling indah”. Takut karena saya belum beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Kegiatan MOS mengharuskan saya untuk datang pukul 05.00 karena pada pukul 05.30 kami akan lari pagi. Karena rumah yang jauh dari sekolah, setiap hari saya harus berangkat dari rumah pada pukul 04.00. Kegiatan MOS sangat melelahkan, apalagi baru selesai pada pukul 15.00.
Dalam kegiatan MOS, kami banyak diperkenalkan budaya-budaya labschool. Untungnya, sebelumnya saya bersekolah di SMP Labschool Cinere jadi saya tidak perlu banyak beradaptasi dengan budaya-budaya labschool karena sebelumnya sudah diperkenalkan ketika SMP. Hal yang paling saya ingat dalam MOS adalah kegiatan PBB. Ketika itu kami dijemur oleh kakak-kakak OSIS di lapangan dan dites PBB. Saat itu saya sangat takut jika saya melakukan kesalahan ketika PBB. Selain itu, makanan ketika MOS juga hal yang paling saya ingat. Kakak-kakak OSIS tidak begitu saja memberitahu makanan apa saja yang harus kami bawa. Mereka memberikan clue khusus untuk kami, jadi kami harus mencari tahu sendiri. Pada hari terakhir MOS, pembagian kelas X diumumkan. Saya sangat deg-degan menunggu pengumuman tersebut karena penasaran siapa yang akan menjadi teman sekelas saya. Saya ternyata tergabung dalam kelas X-E dan saya sekelas dengan satu teman SMP saya.
Masa-masa awal kelas X terasa sangat berat. Saya harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Bukan hanya beradaptasi dengan teman-teman dan guru-guru saja tapi juga dengan pelajaran SMA. Pelajaran di SMA lebih banyak. Saya mendapat tambahan mata pelajaran Bahasa Jepang sebagai tambahan bahasa asing lain selain Bahasa Inggris. Selain itu, pelajaran seperti Geografi dan Sosiologi yang ketika SMP digabung sekarang juga dipisah. Jadi, kurang lebih terdapat 16 mata pelajaran di kelas X. Pelajaran yang sangat banyak dan gaya mengajar guru yang berbeda ketika di SMP membuat saya sulit mengikuti pelajaran dengan baik pada awalnya. Waktu yang dihabiskan untuk membahas 1 bab hingga selesai sangat cepat. Alhasil, nilai-nilai ulangan saya pun jeblok. Remed-remed pun menumpuk. Belum selesai remed pelajaran yang satu, remed pelajaran lain pun sudah menunggu. Belum lagi tugas-tugas yang begitu banyak. Saya baru sampai rumah malam dan langsung mengerjakan tugas atau belajar untuk ulangan keesokan harinya. Rasa-rasanya saya tidak dapat menikmati masa-masa saya sebagai murid kelas X. Yang saya rasakan hanya capai. Keadaan ini sempat membuat saya stress. Saya memutuskan untuk les privat untuk membantu pelajaran saya di sekolah. Setelah saya les privat, pelajaran di sekolah sedikit terbantu. Saya mulai mengerti pelajaran di sekolah, meskipun beberapa pelajaran ada yang tetap remedial. Pengalaman ini justru yang membuat kelas saya, X-E semakin kompak. Dalam satu ulangan, bisa setengah kelas yang remedial. Masa-masa sulit dan melelahkan ini kami lalui bersama. Kami saling menyemangati satu sama lain.
Selain itu, di kelas X juga terdapat berbagai kegiatan wajib yang harus kami ikuti. Kegiatan tersebut adalah Pesantren Ramadhan (PILAR), Trip Observasi, dan Bintama.
Selama Pesantren Ramadhan, kami menginap selama 3 hari 2 malam di sekolah. Kami dibagi menjadi beberapa kelompok. Kami dibimbing langsung oleh kakak-kakak yang didatangkan langsung dari Pesantren Darut Tauhid, Bandung. Kami diberikan siraman rohani tetapi dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan. Aa Gym juga sempat datang mengunjungi kami dan memberikan sedikit ceramah. Selain itu, terdapat juga kegiatan Outbound. Meskipun outbound sangat melelahkan karena kami dalam kondisi sedang berpuasa, tapi tetap menyenangkan.
Setelah Pesantren Ramadhan, kegiatan wajib berikutnya yaitu Trip Observasi. Trip Observasi merupakan kegiatan besar yang sangat ditunggu-tunggu. Trip Observasi merupakan kegiatan dimana kami melakukan penelitian di sebuah kampung selama 5 hari 4 malam. Selama melakukan penelitian, kami menginap di rumah penduduk. Selain melakukan penelitian, terdapat berbagai kegiatan lainnya seperti pentas seni, PKD, lintas budaya, dan penjelajahan. Trip Observasi angkatan kami berlokasi di Desa Pasir Muncang, Purwakarta. Sama seperti Pesantren Ramadhan, ketika Trip Observasi kami juga dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 7-9 orang. Pemilihan kelompok dilakukan secara acak sehingga memungkinkan kita untuk sekelompok dengan anak kelas lainnya. Tiap kelompok didampingi oleh 2 kakak PDP dan 1 orang guru. Saya tergabung dalam kelompok Melinting dengan ketua kelompok Reyhan. Selain itu juga terdapat Ais, Adi, Firda, Chya, Lala, dan Naya. Kami didampingu oleh Kak Fira dan Kak Rayi serta Pak Herman.
Sebelum Trip Observasi, kami terlebih dahulu harus mengikuti kegiatan Pra TO. Pada Pra TO ini kami diperkenalkan dengan kegiatan-kegiatan yang akan kami lalui selama TO. Pra TO ini seperti simulasi TO. Pra TO berlangsung selama 3 hari. Pada hari pertama dipakai untuk mengecat tongkat dan membuat nametag. Motif tongkat dan nametag sangat rumit tapi berkat kerjasama kelompok kami dapat menyelesaikannya. Pada hari kedua dan ketiga kami lari pagi dan rutenya pun berbeda seperti lari pagi Jumat. Rute lari pra TO sampai arteri Pondok Indah dan Melawai. Pra TO sangat melelahkan. Pada Pra TO ini merupakan momen yang bersejarah bagi angkatan kami karena pada hari ketiga Pra TO terpilihlah 3 ketua angkatan kami, yaitu Nabel, Danto, dan Olaf. Selain itu kami juga mendapat nama angkatan yaitu “Nawa Drastha Sandyadira” yang mempunyai arti “angkatan 9 yang bermahkotakan persatuan yang kokoh”. Kami juga mendapatkan yel-yel angkatan.
Kegiatan wajib lainnya yaitu Bintama. Bintama merupakan singkatan dari Bina Mental Kepemimpinan Siswa. Kegiatan Bintama berlangsung di Markas Besar Kopassus di Serang, Banten. Selama 6 hari 5 malam kami digembleng oleh para Kopassus. Kami dilatih dan dididik sesuai dengan cara militer. Push up, merayap, jalan jongkok merupakan makanan sehari-hari kami selama Bintama. Tetapi dibalik itu kami juga mendapatkan pengalaman yang berharga karena tidak semua orang mempunya kesempatan untuk dilatih oleh Kopassus. Semua ini bertujuan agar kami dapat disiplin dalam segala hal yang kami lakukan. Bintama awalnya terasa lama dan sangat mengerikan. Tersimpan rasa jengkel pada para pelatih yang hampir selalu membentak kami, tetapi kemudian muncul rasa sedih ketika kami hendak pulang. Begitu banyak pengalaman yang telah kami lalui bersama para pelatih selama 6 hari 5 malam telah mengubah pandangan kami terhadap mereka.
Selain tiga kegiatan wajib tersebut, terdapat pula kegiatan lainnya yang kebanyakan merupakan kegiatan OSIS seperti Sky Battle, Sky League, Sky Lite, Sky Avenue, Hunting On The Trip, Jakarta In Global, dan lain-lain. Saya juga mengikuti kegiatan Lapinsi atau Latihan Kepemimpinan Siswa. Lapinsi merupakan kegiatan yang wajib diikuti bagi mereka yang ingin menjadi anggota OSIS atau MPK. Dalam Lapinsi ini kami diajarkan dasar-dasar mengenai organisasi.
Selanjutnya setelah Lapinsi, saya mengikuti kegiatan TPO yaitu Tes Potensi Organisasi. TPO merupakan tahap lanjutan dari Lapinsi. Bagi mereka yang ingin menjadi anggota OSIS, maka setelah Lapinsi wajib mengikuti TPO. TPO terdiri dari 3 tes, yaitu tes fisik, tes agama, dan tes makalah.
Pembagian rapot kenaikan kelas adalah hal yang paling ditunggu-tunggu. Rasa penasaran dan cemas campur aduk menjadi satu. Alhamdulillah nilai saya mencukupi untuk masuk ke dalam kelas IPA. Kabar menyenangkan ini melengkapi kabar baik yang sudah terlebih dahulu datang yaitu saya juga lulus TPO dan menjadi calon pengurus OSIS untuk tahun kepengurusan berikutnya.
Juli 2010. Saya sudah berada di kelas XI IPA. Sekarang saya berada di kelas XI IPA 1. Masa-masa kelas XI merupakan masa yang paling saya tunggu karena katanya kelas XI merupakan masa yang paling menyenangkan di SMA. Saya pun optimis dengan pendapat orang-orang tersebut. Kelas XI ini akan dipenuhi dengan berbagai macam kegiatan dimana angkatan kami yang akan berada dibalik kegiatan-kegiatan tersebut. Serentetan kegiatan OSIS yang dibantu oleh seluruh angkatan seperti SkyBattle dan SkyAvenue akan segera kembali dilaksanakan.
Berbeda dengan kelas X, di kelas XI ini, tidak lagi 16 mata pelajaran yang saya pelajari. Saat ini saya dapat focus pada 4 pelajaran jurusan, yaitu matematika, biologi, fisika, dan kimia. Ketika awal masuk kelas IPA, saya agak mumet dan bosan dengan pelajarannya. Setiap hari bertemu rumus dan pelajarannya pun juga semakin sulit.
Masa awal kelas XI sangat melelahkan. Dimulai dari membantu kakak-kakak OSIS menyukseskan MOS, latihan Lalinju, tes seksi OSIS, sampai tugas ulangan yang menumpuk.
Latihan Lalinju dilakukan tiga kali seminggu. Latihan ini dilakukan agar kami kuat mengikuti Lalinju. Kami harus berada di sekolah pukul 05.30. Setelah itu kami berlari secara konstan dengan rute yang cukup jauh, tidak sama dengan rute lari Jumat biasa. Kami lari sampai ke Arteri Pondok Indah dan Melawai.
Tes seksi juga tidak kalah melelahkan. Saat itu saya mengikuti tes seksi Bendahara dan Publikasi & Dokumentasi. Saya harus mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk tes tersebut. Seperti membuat proposal dan poster. Sayangnya, saya tidak terpilih menjadi seksi Bendahara ataupun Publikasi & Dokumentasi. Akhirnya saya mengikuti tes ketiga yaitu tes seksi Edukasi dan terpilih menjadi calon anggota seksi Edukasi berikutnya.
9 Agustus 2010. Hari itu merupakan hari yang bersejarah. Hari itu merupakan hari pelaksanaan Lari Lintas Juang atau Lalinju. Lalinju merupakan salah satu rangkaian kegiatan pelantikan OSIS dan MPK periode berikutnya serta penurunan jabatan OSIS dan MPK periode sebelumnya. Lalinju dilakukan sejauh 17 km dari Taman Makam Pahlawan sampai SMA Labschool Kebayoran. Lalinju biasanya dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus, tetapi berhubung tanggal 17 Agustus 2010 jatuh ketika bulan puasa maka kegiatan lalinju pun dimajukan. Hari itu saya resmi dikukuhkan menjadi calon pengurus OSIS periode 2010-2011 dan pelantikan selanjutnya akan dilaksanakan pada 17 Agustus 2010. Pada 17 Agustus 2010, bertempat di Hall Basket, seluruh calon pengurus OSIS resmi dilantik menjadi pengurus OSIS periode 2010-2011.
Pada awal semester 2, seluruh kelas XI melaksanakan studi lapangan ke Jogja. Kami berada disana selama 3 hari 2 malam. Kami menginap di Grand Quality Hotel. Selama di sana kami melakukan kunjungan ke berbagai tempat. Bagi kelas IPA, kami mengunjungi PT Sritex, PT Air Mancur dan AAU. Selain itu kami juga diberikan waktu bebas di Malioboro. Pada malam kedua kami menyaksikan sendratari Ramayana di Candi Prambanan. Meskipun singkat, perjalanan ini sangat mengasyikkan.
Selanjutnya seminggu setelah studi lapangan, satu proyek kerja besar sudah menunggu, yakni SkyBattle 2011! SkyBattle merupakan kompetisi olahraga dan seni antar SMA se-Jabodetabek. SkyBattle dengan tema Gladiator ini berlangsung selama satu minggu. Alhamdulillah SkyBattle 2011 berlangsung dengan sukses dan memuaskan.
Pada bulan Mei 2011, tepatnya tanggal 13-15 Mei diadakan Jakarta In Global atau JIG. Kegiatan ini merupakan program kerja terbesar Seksi Edukasi. JIG merupakan sebuah kompetisi berbahasa Inggris yang terdiri dari debate, speech contest, dan spelling bee. Pelaksanaan JIG saat itu bertepatan juga dengan SkyNation yang merupakan program kerja Seksi Bela Negara. Alhamdulillah, kedua program kerja tersebut berjalan dengan lancar.
Bulan Juni merupakan bulan yang membahagiakan bagi Nawa Drastha Sandyadira. Meskipun sempat terdengar kabar bahwa angkatan kami ada yang veter, tapi alhamdulillah kabar tersebut ternyata tidak benar dan kami pun naik ke kelas XII 100%. Saya juga senang karena nilai saya mengalami peningkatan dari semester sebelumnya. Saya berharap angkatan Nawa Drastha Sandyadira dapat lebih sukses di kelas XII. Semoga kami semua lulus UN 100% dan dapat masuk ke universitas yang diinginkan. Amin :)