2 TAHUN DI SMA LABSCHOOL KEBAYORAN


 
Kesan Pertama
Kurang lebih bulan Juli tahun 2009 silam tepat saat tahun ajaran baru di mulai Se-DKI Jakarta (saya tidak tahu di luar jakarta). Saya yang beranama lengkap Gema Akbar Riyadi  (dipanggil Gema) ini sudah berhasil lulus di sebuah SMP Negeri di Jakarta Barat. Selain itu juga saya berhasil masuk sebuah SMA yang berada di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Yak benar, nama sekolahnya SMA Labschool Kebayoran atau di singkat Labsky (Labs artinya Labschool dan ky artinya kebayoran).  Dihari pertama saya mengunjungi ini sekolah saat daftar ulang kenorak-an saya muncul. Dimana luasnya lapangan bola yang terbentang di tanam dengan rumput hijau membuat saya terpukau, (dari dulu yang saya tahu namaya lapangan sekolah itu di semen/konblok) lalu saya berjalan menuju samping sekolah, saya berdiri di ruangan besar seperti stadion kecil tertutup yang ada tribun tempat duduk penonton di kanan kirinya. Ruangan ini disebut hall, mungkin karena ukurannya besar. Kemudian saya melihat-lihat kelas ternyata setiap kelasnya ada AC plus Proyektor pula. Widih keren…. Itulah kata yang sempat saya keluarkan berkali-kali saat mengngelilingi sekolah. Maklum di SMP saya sebelumnya  belum melihat hal-hal yang canggih seperti ini.
Sekolah bagus ini (kata Ayah saya) memulai acara tahun ajaran Baru dengan MOS yang sangat menyebalkan (trauma kenangan mos di SMP yang tidak mengasikan). Sebelum hari Senin (MOS dimulai), pada hari sabtunya saya dan teman-teman baru yang lain berkumpul di SMA itu untuk persiapan MOS.

Tahun Pertama di Labsky
MOS yang membuat orang ribet dan jengkel
2 jam berlalu di pagi hari sabtu, membuat saya pusing dengan banyak nya makanan dan minuman (aneh) yang harus dibawa saat MOS dan pembuatan Name Tag (ribet banget) yang di jelaskan oleh kakak-kakak Osis. Tidak usah saya jelaskan panjangnya tentang name tag itu. Dilihatnya saja sudah susah banget dengan gradasi warna yang bermacam-macam namun pas dilihat oleh mata.
Hari berikutnya yaitu sabtu dan minggu. Hari-hari yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas menyusahkan itu(MOS,RED). Saya harus bela-belain pergi ke kota untuk mencari bakpau isi kacang Ijo yang di suruh kakak Osis kemaren dan makanan minuman lainnya yang tidak perlu saya jabarkan tempatnya. Tidak hanya itu di hari minggu saya membuat Name Tag yang super ribet sampai tengah malem. Yang katanya Name Tag itu merupakan lambang angkatan kakak-kakak Osis.
Hari H-pun akhirnya datang, dimulai dengan lari di jam 5 pagi hingga penutupan nya di sore hari jam 4 sore. Begitu seterusnya hingga 2 hari kedepan. Tidak jarang diantara kami (peserta Mos) yang di kerjain oleh kakak-kakak Osis dihari pertama ini. Ada juga presentasi dari beberapa guru yang mengajar di SMA Labsky. Cukup membosankan ketika presentasi ini di mulai hanya pengarahan-pengarahan tentang sekolah atau apalah (sudah lupa).
Di hari kedua ada kegiatan yang bernama PBB(Pasukan Baris-Berbaris) membuat saya agak kesal. Udah di tengah lapangan, matahari terik seakan ingin membakar tubuh dan di tambah dengan teriakan kakak-kakak osis yang keras dan tidak santai membuat telinga saya agak bengkak sesudah PBB tersebut. Belum lagi keisengan kakak Osis saat PBB dalam memberi perintah gerakan yang saya kira abnormal (gak normal).
Walaupun banyak kesan yang tidak menyenangkan di hari-hari saya sedang  Mos pada akhirnya banyak  kenangan yang tidak terlupakan. Di minggu pertama tepat di hari jumat (2 hari setelah Mos) ada pentas yang bernama Ekspo Ekskul. Di sini semua ekskul mempresentasikan ekskulnya. Kalau kalian sering melihat stand-stand makanan ketika acara pensi sekolah yang banyak banget. Ya seperti itulah kira-kira gambaran Ekspo Ekskul Labsky yang punya  banyak stand Ekskul ini. Saya sempat kebingungan dalam memilih Ekskul saat itu. Tapi akhirnya gw memutuskan untuk memilih  ekskul CD-room (Computer Design) yang mungkin cocok untuk saya.
Pesantren Penyegar hati
Beberapa minggu berlalu di kelas X-B.  kelas pertama saya di kelas X ini semenjak sehari setelah Mos cukup bervariasi anak-anaknya (Ya kalian tahulah anak SMA itu kalo selain belajar di kelas ngapain aja). Namun saya mencoba berbaur dengan mereka, mengenal nama-namanya, di tambah sok akrab yang pada penghujung tahun berakhir pada kegagagalan.
Bulan Juli pun berlalu menuju September, yang merupakan bulan Ramadhan pada tahun itu. 3 hari lagi buat saya dan anak kelas X wajib mengikuti Pesantren Ramadhan, Disini kita diajar oleh para Santri dari darud tauhid, Bandung untuk mengajarkan beberapa tauhid Islam. Kami menginap di sekolah saat pesantren dilaksanakan. Selain tauhid Islam yang diajarkan, kami berlatih untuk membaca Alquran dengan baik, Adzan di setiap waktu solat dan lain-lain. Tidak lama memang Pesantren Ramadan itu namun aktivitas yang padat dan ekstra cepat membuat saya dan beberapa teman kewalahan. 
Trip Observasi di Purwakarta.
Di pertengahan Oktober lagi-lagi kami di hadapin dengan suatu kegiatan yang amat menyebalkan, namun kali ini tidak berada di sekolah tapi di sebuah desa yang berada di Purwakarta, Jawa Barat. Nama kegiatannya adalah Trip Observasi (TO). Dimana semua siswa kelas X (wajib) tinggal di sebuah desa dengan berbagai kegiatan desa yang menyenangkan.
Namun sebelum itu dilaksanakan dulu kegiatan yang bernama Pra-TO di sekolah. Kegiatan ini untuk melatih kita sebelum TO dan juga yang di bilang oleh teman-teman saya sebagai MOS ke 2. Pertamanya saya tidak percaya, Namun saat di hari H, rasa-rasa MOS 4 bulan yang lalu mulai terasa, mungkin lebih parah. Selain Name Tag yang suruh dibuat lagi, saya juga harus mewarnai tongkat yang kira-kira diameternya 10 cm dan panjangnya 2 meter sesuai dengan arahan kakak Osis (lagi-lagi katanya design adalah lambang dari angkatanya). Walaupun hanya membuat name tag dan tongkat,saya dan teman-teman saya tetap kerjain kakak Osis. Oh iya di saat ini pula angkatan saya yang ke 9 ini akhirnya di beri nama dengan nama Nawa Drasta Sandiadira atau disingkat Nawastra.
Baru lah seminggu kemudian TO sebernarnya mulai.  Kita (kelas X dan kakak Osis) tinggal 5 hari di  sebuah desa di Purwakarta. Mulai dari Peduli Kehidupan Desa, Pentas seni untuk masyarakat desa, Bakti sosial, sampai memberi penyuluhan kesehatan pada anak-anak desa kita lakukan disana,. Sangat mengesankan bagi saya melakukan hal-hal yang jarang saya lakukan. Namun ada beberapa hal yang menyebalkan juga. Seperti contoh Name tag  dan tongkat yang kita buat saat Pra-TO dibawa ke sana(Purwakarta) dan selalu di bawa  ketika kita keluar rumah ( bisa ngebayangin betapa ribetnya??).
Setelah berakhirnya 5 hari itu saya pun harus konsen pada Ujian semester. Ujian yang dilaksanakan selama seminggu lebih ini mengurus tenaga dan otak saya.  Walaupun hanya ujian semester 1 tapi nilai ini untuk nilai penjurusan saya yang ingin masuk IPA (Tadi nya saya ingin program Bahasa tapi karena gak ada apa boleh buat) .
Awal Semester 2,  Studi Lapangan Tahun Pertama dan Bintama
Semester 2 pun di mulai. Nilai semester 1 saya, yaa... Lumayan diatas standar semua dan memperoleh ranking 8, Mantap.... (Bagi saya). Oke balik ke cerita,  Disemester 2 hanya ada satu program lagi yang wajib bagi kelas X yaitu Bintama (Bina Mental Siswa) di bulan Juni. 6 hari di kandang Kopasus (Namanya saya lupa) di serang banten. Tidak ada kebahagiaan disana, jika kalian pernah melihat tentara yang di suruh jalan rapi, makan di atur, jam malam berlaku bergantian atau outbound mengerikan. Kira-kira seperti itu yang saya rasakan disana. Oleh sebab itu saya tidak menceritakan terlalu banyak
Namun sebelum Bintama itu saya akan menceritakan studi lapangan kami di kelas X ini (setiap tahun ada). Kami semua pergi ke Bandung menggunakan bus. Disana selama 3 hari 2 malam kami mengunjungi museum, beberapa objek pendidikan dan tempat wisata yang terkenal di Subang yaitu Ciater. Walaupun agaknya terlalu cepat disana dengan bayaran yang mahal ( Menurut saya dan keluarga) saya merasa cukup puas. Studi lapangan itu di mulai kira-kira pada bulan Febuari di tahun berikutnya 2010. Dilanjutkan dengan belajar biasa yang sangat membosankan, hingga ulangan Kenaikan kelas di bulan Juli, semagat masuk IPA pun berkobar saat itu. Alhasil saya masuk IPA, namun  nilai tidak ikut semangat, ranking saya merosot menjadi 12 (Tapi yang penting IPAnya dapet)
Selanjutnya nilai saya pun terus merosot, masalah timbul diantara teman dan keluarga, kecanduan galau / depresi tanpa sadar....... Ingin tahu saya selanjutnya di Labsky?? Baca terus bab berikut

Tahun Kedua di Labsky
Di Sebelas XI IPA 2
Sebelas...... Angka yang sangat sial bagi saya. Begitu juga saat saya masuk kembali ke sekolah (setelah libur kenaikan kelas) di kelas XI IPA 2. Sebenarnya di saat kelas XI ini, bosan untuk diceritakan.. Namun ada perasaan lega di hati saya. Progam sekolah wajib sudah di lakukan semua, jadi tidak ada lagi yang membuat Name tag atau semacamnya serta di marahin kakak Osis atau apa. Tahun ini adalah di mana Osis telah berganti ke angkatan saya.
Di Semester 1, saya mulai belajar tanpa diganggu oleh kegiatan. Tapi beberapa masalah timbul di keluarga saya (Sory tidak dapat saya jelaskan, prifacy), banyak di antara nilai saya yang jatuh saat itu. Mulai dari kimia yang seharusnya pelajaran kesukaan gw di kelas X tanpa remedial di setiap ulangan. Namun kali ini harus ada beberapa remedial di ulangannya. Lalu Fisika, Matematika dan beberapa mata pelajaran lain.Maka balasan pun setimpal dengan turunnya ranking saya menjadi 15.... (Maaf tidak banyak yang saya ceritakan disini karena memang ngak ada kegiatan sama sekali hanya belajar, ulangan ataupun libur)
Yah itulah semester I saya di kelas XI, tidak ada kegiatan yang menyenangkan selain di kelas X, Next, semester 2  tiba. Mungkin ini 6 bulan hidup yang paling hancur di Labsky (di SMP pernah lebih ancur lagi).
XI IPA 2 Semester 1
Di bulan-bulan awal, masalah terjadi dengan teman saya, (bukan Anak labsky) namun karena "dia" banyak yang berubah dalam hidup saya. Mulai lebih sering galau di sekolah sampai depresi menghadapi ulangan. Jelek sekali memang kelakuan saya saat itu. Orang tua saya pun sempat di panggil ketika nilai saya hancur disaat itu. Sama seperti yang saya sampaikan di semester 1 di sini hanya ada belajar yang membosankan dan beberapa pelajaran tambahan untuk anak-anak yang bermasalah dinilainya.
Di akhir semester 2 gw di kelas XI IPA 2, bayang-bayang tidak naik kelas muncul di benak hati paling dalam (Lebay). Ya... Walaupun ada beberapa teman yang bilang gak mungkin, atau mustahil yang membuat saya agak lega sedikit.
Namun di semester 2, tidak hanya cerita-cerita galau saja. Study lapangan saya di tahun kedua memberikan kesan cukup menarik bagi saya. Saya bersama teman-teman berangkat menggunakan pesawat menuju Yogya,  Study lapangan selama 3 hari di Yogya sekitar bulan Febuari, saya mengunjungi Kraton Yogya, Museum dan beberapa tempat wisata. Tapi malesnya saya dan teman-teman mempunyai tugas dari beberapa mata pelajaran dari sekolah. Kami harus benar-benar aktif bertanya setiap pengunjungan kami ke tempat wisata. Dan pada akhir Study lapangan tugas-tugas itu harus segera di kumpulkan dan di buat makalah (kebayangkan capeknya).
Akhirnya pembagian raport semester 2 di bagikan dan gw naik kelas.... Dengan nilai pas-pasan hehehe. Walaupun tidak di golongkan sebagai anak yang bermasalah. Kelas 12 pun menunggu di sepan mata, perubahan harus saya lakukan agar nilai kembali pulih seperti dulu (dikelas X).

Suka-Duka Saya di Labsky
Susah bagi saya untuk mengutarakan ini, namun diantaranya yang saya suka sini (labsky), banyak teman-teman baru dari daerah selatan (SMP saya di barat) memungkinkan saya untuk melihat kebudyaan mereka. Fasilitas yang sangat mendukung (bagi saya) membuat sekolah ini seakan punya segalanya dari lapangan luas, Laboratorium dan ruang kelas lengkap dengan Proyektor. Serta kegiatan-kegiatan wajibya (MOS, Trip Observasi, Bintama, study lapangan) yang penuh dengan pengalaman yang tidak terlupakan, dan tidak kalah seru juga kegiatan osis yaitu Sky Avenue (Pensi), Sky Battle (Pertandingan Labsky), Sky lite (Pentas drama) dan Sky-Sky yang lainnya (di labsky memang acara osisnya di awali dengan sky)
Dukanya saya bersekolah disini adalah mungkin karena saya rasa saya "beda" dari yang lain (teman-teman Labsky), ini membuat saya agak susah beradaptasi di sekolah ini (padahal sekarang sudah 2tahun berlalu. Nasib-nasib....). Yang lainnya adalah waktu pulangnya yang amat sore yaitu jam 3. Sangat sore sekali di bandingkan sekolah-sekolah negeri yang pulang paling lama ya jam 2an.
Begitulah yang dapat saya sampaikan pada autobiografi saya yang betema  2 tahun di Labsky, maaf bila ada kelakuan atau sifat yang tidak seharusnya di tulis. Terima kasih sudah mau membaca.