Dua Tahun di Labsky, Pengalaman Terasik

Pertama kali menginjakkan kaki di Labschool Kebayoran pada hari briefing untuk kegiatan MOS. Waktu itu saya masih bertanya-tanya mengapa saya bisa diterima di Labschool. Saya sangat senang ketika saya mendengar bahwa saya diterima di sekolah ini. Pertama yang saya lakukan adalah bersyukur lalu saya langsung mempersiapkan segala kebutuhan untuk bersekolah di labschool Kebayoran.
            Hari pertama MOS diawali dengan lari pagi di sekitar Labschool Kebayoran. Lari pagi adalah kegiatan rutin setiap hari jumat di sekolah ini. Lari pagi biasa disertai dengan nyanyi bersama pada saat lari, nyanyian ini membuat kami lebih bersemangat dalam menjalani lari pagi ini. Setelah lari pagi kami semua berganti pakaian lalu melakukan upacara pagi. Pada saat itu saya lupa membawa baju ganti, lalu saya meminta seseorang untuk mengantarkannya ke sekolah. Selanjutnya kami semua diberi materi-materi yang berhubungan dengan kegiatan di Labschool Kebayoran. Siang hari kami semua memakan bekal yang telah kami bawa. Makan komando, ini adalah peristiwa yang tidak pernah saya lupakan. Lewat peristiwa ini kami diajarkan untuk saling membantu dan berbagi sesama teman. Disinilah kami mulai berkenalan satu sama lain. Kami diberikan latihan PBB oleh kakak-kakak OSIS. Walaupun terik kami semua tetap berlatih di lapangan sepak bola SMA Labschool Kebayoran. Ketika MOS selesai pada hari rabu saya merasa lega, namun saya berfikir perjuangan di SMA-ini masih panjang.
            Hari berikutnya kami melakukan tes matrikulasi Matematika. Saya mendapat hasil yang lumayan baik. Kemudian kami bertemu dengan wali kelas kami yaitu Bapak Eris. Saya dikelompokkan di kelas XE. Pak Eris adalah guru olahraga di SMA Labshool Kebayoran, kini beliau menjadi wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Saya mengikuti ekstrakulikuler futsal. Bermain futsal adalah hobi saya, dari SD saya sudah berlatih bermain futsal. Saya biasa diposisikan sebagai penyerang.
            Kegiatan selanjutnya yang tak patut dilupakan adalah pesantren ramadhan. Kami semua ditempa mental dan spiritualnya di kegiatan ini. Kami ditempa oleh Mentor-mentor dari yayasan Darut Tauhid Bandung. Yayasan ini adalah yayasan yang dibentuk oleh AA Gym. Kami ditempa agar menjadi orang yang beriman dan berakhlak mulia. Kegiatan ini dilaksanakan di sekolah, kami semua menginap di sekolah. Kegiatan sehari-hari kami adalah mendengarkan materi dari mentor Darut Tauhid. Pada malam terakhir kami semua meminta maaf terdhadap kesalahan kami kepada orangtua kami.
Pada bulan oktober kami melakukan kegiatan yang kami tunggu-tunggu yaitu Trip Observasi (TO). Ini adalah awal mulanya lahir angkatan kami yaitu Nawadrastha Sandyadira atau bisa disingkat dengan nama Nawastra. Pada saat Pra-TO tepatnya angkatan Nawastra lahir. Lalu ditetapkanlah ketua angkatan kami Nabel, Danto, dan Olaf. Kami melakukan TO selama 5 hari. Tempat TO kami di Purwakarta. Pada saat Pra-TO kami semua diuji mental dan kemampuannya oleh kakak-kakak Osis. Ada permainan siaga tongkat dan barikade yang tidak akan saya lupakan. Ini adalah pengalaman menarik yang tidak bisa ditemukan di sekolah-sekolah lain. Pada saat berangkat ke Purwakarta kami semua menggunakan Bis. Lalu kami berjalan di pedesaan tersebut. Saya dan kelompok Reog Ponorogo diasuh oleh orang tua asuh yang berprofesi sebagai pedagang bakso. Hari pertama TO kami melakukan penelitian di bidang Biologi yang berhubungan dengan penduduk di desa tersebut.  Di Trip Observasi ini kami diajarkan untuk hidup mandiri dan lebih bertanggung jawab dengan sesama. Pada malam hari kami ditugaskan untuk menjaga vendel, yaitu membalas sinar senter yang diberikan kakak-kakak Osis. Kegiatan TO yang paling digemari adalah pada saat penjelajahan. Penjelajahan adalah kegiatan menjelajahi di hutan sekitar desa, dan kita harus bisa melewati semua tantangan yang diberikan. Setiap malam pada kegiatan TO kami dihibur dengan adanya drama yang dipersembahkan oleh peserta TO. Kadang-kadang sampai larut malam kami menyaksikannya. Pada saat penelitian kelompok kami menjadi juara 3 kami sangat bangga dengan prestasi ini. Hadiahnya adalah kami menjadi kelompok ke-3 dalam melaksanakan penjelajahan. Di kegiatan TO ini kami semua diajarkan untuk bisa hidup lebih mandiri, berbagi, dan lebih bersyukur terhadap semua yang kami miliki. Di kegiatan ini kami berusaha mengumpulkan pita hijau yang artinya sebagai reward dari perlakuan baik kami, dan kami diberikan pita kuning jika berlaku kurang baik. TO adalah kegiatan yang sangat tidak bisa dilupakan.
Nawastra membentuk komunitas sepeda yang akrab disebut Wackers (Nawastra Community Bikers) pada awalnya kami hanya beranggotakan sekitar 10 orang, namun seiring berjalannya waktu anggota terus bertambah. Kami membuat kegiatan rutin yaitu CFD (Car Free Day), yaitu kegiatan bersepeda yang diadakan di jalan Sudirman. Di pertengahan kelas sepuluh, kami mengadakan kegiatan bersepeda di puncak. Tepatnya di Rindu Alam. Kami bersepeda melewati bukit dan kebun teh. Pemandangannya sangat indah. Kamipun menyempatkan waktu untuk berfoto di atas bukit. Medan yang kami hadapi di Rindu Alam adalah batuan, tanah dan jalan setapak serta lumpur. Untuk melewatinya kami memerlukan kekuatan fisik yang cukup. Akhirnya kami menyelesaikannya dengan selamat walaupun kami sedikit nyasar. Kegiatan bersepeda kami yang lain adalah Night Ride, yaitu bersepeda di malam hari. Biasanya kami bersepeda di sekitar monas ataupun kota tua Jakarta. Kami telah melakukan Night Ride sebanyak dua kali.
Pada hari ulang tahun saya yaitu 13 januari, saya dikerjai oleh guru geografi saya. Pak Eri memarahi saya karena saya tidak membawa buku Geografi. Namun, sebetulnya saya bawa tetapi disembunyikan oleh teman saya. Akhirnyapun sekelas menyanyikan lagu ulang tahun setelah saya dimarahi. Saya sangat terharu dan merasa senang, walaupun saya telah dimarahi.
Pada kelas sepuluh kami melakukan Outdoor Study ke Bandung, Jawa Barat. Di bandung kami mendatangi tempat-tempat rekreasi setempat. Disana kami mengadakan malam keakraban angkatan Nawastra. Kami juga mendatangi tempat ternak sapi yang terkenal di Bandung, Jawa Barat. Sesampainya di Jakarta, kami membuat acara Nawastra Cup. Nawastra cup adalah acara bermain futsal satu angkatan. Tim futsalnya ditentukan dengan cara diacak. Cara ini membuat kami akan saling mengenal satu sama lain. Nawastra cup telah kita selenggarakan sebanyak 2 kali.
Pada akhir kelas sepuluh, kelas XE mengadakan perpisaahan di Puncak. Kami semua mengikuti acara ini. Kami menginap di salah satu villa milik teman kami. Disana kami mengenang sepanjang kelas sepuluh. Kami semua merasa sangat senang. Bersama XE kami juga melakukan kegiatan Culinary Trip, yaitu kegiatan wisata kuliner.
Kegiatan selanjutnya adalah BINTAMA. Kegiatan ini adalah binaan mental dan kepemimpinan siswa yang ditempa oleh para Prajurit KOPASSUS (Komando Pasukan Khusus). Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari. Kegiatan ini berlangsung di Serang, Banten. Tepatnya di markas Komando Pasukan Khusus Grup 1. Disana kami diberi berbagai macam materi. Disana kami juga diajarkan untuk memiliki jiwa kepemimpinan. Disana kami melakukan bermacam-macam kegiatan. Dari kegiatan fisik sampai kegiatan spiritual. Selama BINTAMA saya mengalami penyakit diare. Karena itu, saya sering bolak balik KSA. Untungnya saya mengikuti semua kegiatan yang ada di BINTAMA. Kami disini dilatih untuk menjadi pribadi yang disiplin, contohnya jika kami melakukan kesalahan kami pasti dihukum. Hukuman yang diberi tergantung dengan sebesar apa kesalahan yang kami buat. Disini kami juga diajarkan untuk saling berbagi dan saling membantu satu sama lain. Contohnya ketika teman kami mendapati kesulitan, kami semua wajib membantunya.
Akhirnya saya naik ke kelas sebelas. Saya berhasil masuk ke bidang yang saya inginkan yaitu bidang IPA. Saya masuk ke kelas XI IPA 3. Di kelas sebelas kami bertemu dengan guru-guru baru, yang belum pernah kami temukan pada saat di kelas sepuluh. Guru-guru yang berganti adalah pada mata pelajaran Biologi dan matematika. Nilai matematika saya di kelas sebelas meningkat dari sebelumnya kelas sepuluh.
Di kelas sebelas kami mengikuti Outdoor Study di Jogja Jawa tengah. Pertama kami melakukan kunjungan ke Keraton Jogjakarta. Disana kami dapat mempelajari semua yang berhubungan dengan Keraton Jogjakarta, dari mulai raja-raja Keraton Jogjakarta sampai Bangunan Keraton Jogjakarta. Bangunan Keraton Jogjakarta masih terawat dengan sangat baik. Masyarakat sekitar Keraton masih memiliki budaya yang sangat kental. Kamipun sempat mewawancarai salah satu penduduk di Keraton Jogjakarta. Malam harinya kami semua berwisata belanja di jalan Malioboro. Disana terdapat banyak sekali bermacam-macam sovenir, dari mulai gelang sampai pakaian bahkan sepatu. Di jalan Malioboro juga terdapat kuliner yang tidak boleh dilewatkan. Contohnya adalah Gudeg, Mie Jawa, dan lain lain. Esok harinya kami berkunjung ke salah satu pabrik jamu yang terkenal di seluruh Tanah Air. Yaitu Jamu Air Mancur. Disana terdapat berbagai tanaman-tanaman obat yang tak terhitung ragamnya. Disana kami diajarkan untuk mengetahui cara pengolahan jamu tradisional. Disana cara pengolahan jamu sudah menggunakan teknologi modern. Disana terdapat Laboratorium untuk menguji khasiat jamu yang di produksi Jamu Air Mancur. Jamu Air Mancur membuat jamu untuk kalangan anak-anak sampai dewasa. Selanjutnya kami Mengunjungi Universitas Gajah Mada. UGM termasuk universitas terbaik di seluruh Indonesia. Saya memilih untuk mengunjungi Fakultas Kedokteran UGM. Disana kami dijelaskan mengenai semua program belajar di Fakultas tersebut. Kemudian kami juga berkunjung ke museum Fakultas Kedokteran UGM. Di museum Fakultas Kedokteran UGM terdapat berbagai macam bagian, organ-organ makhluk hidup yang diawetkan. Selama di museum kami semua dilarang untuk memfoto koleksi museum. Selanjutnya kami berkunjung ke salah satu peninggalan sejarah di daerah Jawa Tengah, yaitu Candi Prambanan. Di Candi Prambanan kami berfoto-foto. Kami juga melihat koleksi-koleksi peninggalan masa lalu ini. Namun sayangnya sebagian Candi telah runtuh dan hanya tersisa sebagian Candi tersebut. Selanjutnya Kunjungan kami dilanjutkan ke Solo untuk mengunjungi PT. Sritex Indonesia. Pabrik ini bergerak di bidang tekstil. Yang membuat saya terkejut adalah pabrik ini mampu membuat seragam-seragam tentara dunia. Contohnya Jerman, Indonesia, Uni Emirat Arab, Libya, Inggris, dan masih banyak lagi. Selanjutnya kamipun kembali ke Jakarta dengan Pesawat Terbang.
Kegiatan Selanjutnya yang menjadi unggulan Labschool Kebayoran adalah Skybattle. Sebelum Skybattle OSIS Nawastra mengadakan acara Goes To Sky yaitu acara bersepeda yang dibuka untuk umum yang memiliki tujuan untuk mempublikasikan Skybattle. Skybattle adalah acara pertandingan futsal, Basket, sampai Fotografi. Saya menjadi panitia Official Table untuk olahraga Futsal. Di cabang olahraga Futsal putra dan putri, Labsky belum berhasil mendapatkan juara. Di cabang Basket putri, Labsky mendapatkan juara pertama. Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan. Skybattle angkatan kami berlangsung dengan sukses dan mendapatkan untung yang cukup memuaskan.
Kegiatan selanjutnya yang tidak kalah menarik adalah Skyavenue. Skyavenue adalah acara pensi yang digelar SMA Labschool Kebayoran. Saya menjadi Panitia keamanan pada acara ini. Acara ini mengundang band-band yang sedang populer di Indonesia. Contohnya adalah Sheila on 7, The Sigit, dan lain lain. Kami juga menampilkan Lamuru, Dazzling, dan saman aruna chandrika yang menjadi ciri khas Labschool Kebayoran. Kegiatan ini berhasil dan sukses. Kami mendapat cukup banyak Surplus.
Sekarang saya duduk di kelas XII IPA 3. Suka duka saya bersekolah di Labschool Kebayoran adalah, senang ketika melakukan kegiatan bersama angkatan Nawadrastha Sandyadira. Kami bersama melakukan semua kegiatan dan berhasil dengan sukses. Duka saya bersekolah di Labschool Kebayoran mungkin tidak ada. Saya sangat senang sekali dapat bersekolah di SMA-ini dan Insyaallah dapat lulus dari SMA-ini dengan memuaskan dan mendapat Universitas yang saya inginkan.

XE

XI IPA 3

CFD WACKERS

NAWASTRA JOGJA

Bermain Bola Bersama Angkatan di PTIK