Nama saya Ethandra Farah Adzhani. Saya biasa dipanggil oleh orang sekeliling saya Farah atau Ethandra. Saya lahir pada tanggal 6 Desember 1994 di Lhokseumawe. Ayah saya bernama Agus Wijaya dan Ibu saya bernama Diana Rulianti. Saya memiliki 1 kakak laki-laki dan 1 adik perempuan. Kakak saya bernama Hilfi Amri dan adik saya bernama Tiandra Alyani.
Pada tahun 2009, saya lulus dari SMPI Al-Azhar BSD dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikan SMA saya di SMA Labschool Kebayoran.
Kegiatan pertama yang saya awali di kelas 10 ini adalah MOS. MOS ini berlangsung dalam 3 hari dari tanggal 13 Juli hingga 15 Juli 2009. Persiapan dan pengarahan telah diberitahukan pada 2 hari sebelumnya oleh kakak-kakak OSIS, seperti name tag, pakaian hingga makanan yang harus dibawa pada hari senin nanti. Untuk name tag, saya mengalami kesulitan. Dari warna karton hingga kriteria foto, harus sesuai dengan apa yang diberitahukan oleh kakak-kakak OSIS. Ribet, iya. Susah, sebenarnya tidak terlalu. Saya tetap semangat dan berfikir positif bahwa MOS ini hanya untuk 3 hari saja. Dan juga untuk menambah pengalaman saya untuk berfikir kreatif.
Setiap hari diberitahukan makanan-makanan yang harus dibawa untuk keesokan harinya. Tapi, tidak secara langsung diberitahukan nama makanannya. Kita harus menebak apa makanan tersebut dari petunjuk yang diberikan oleh kakak OSIS. Misalkan “nasi tanpa belas kasihan” yaitu nasi mentega atau “bantal empuk tato hijau” yaitu bakpau rasa kacang hijau. Tidak lupa juga, lari pagi dan apel. Pertama kali lari pagi terasa sangat letih, tapi lama kelamaan tidak terlalu karena mulai terbiasa. Apel tidak hanya dilakukan pada pagi hari akan tetapi pada sore hari juga setelah menyelesaikan kegiatan. Selama MOS, banyak kegiatan-kegiatan yang saya lalui seperti dikenalkan lagu labsky, mendengarkan para pembicara di hall mesjid, membuat yel-yel bersama kelompok, latihan baris-berbaris dan mencari tanda tangan kakak-kakak OSIS dan guru di sekolah. Dan diakhiri dengan diadakannya pensi bagi semua kelompok, dan tampil di depan kakak-kakak kelas dan para guru. Itu merupakan akhir dari hari-hari MOS.
Berakhirnya hari MOS menjadi awal mula belajar pada keesokan harinya. Mencari kelas dan saya menemukan nama saya di daftar kelas XC. Wali kelas saya bernama Pak Suhartanto atau biasanya dipanggil pak Tanto. Ia adalah pengajar TIK yang akan mengajar pelajaran TIK pada kelas X. Di kelas, kami memilih siapa yang menjadi ketua kelas, wakil ketua kelas, sekretaris serta bendahara.
2 hari setelah MOS, diadakan acara Expo ekskul yaitu acara yang memperkenalkan ekskul-ekskul yang ada di labsky. Ekskul-ekskulnya ada futsal, basket, badminton, skyblitz, modern dance atau dazzling dan masih banyak yang lain. Dan saya memutuskan untuk memilih ekskul skyblitz.
Dan mulailah hari-hari belajar saya sebagai murid kelas X. Bertemu dengan guru-guru baru yang akan mengajar saya. benar-benar lingkungan yang baru. Dan harus bisa beradaptasi.
Bulan ramadhan pun tiba, salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh anak kelas X adalah pesantren kilat. Pesantren kilat adalah kegiatan bagi siswa yang beragama Islam. Kegiatan itu dimulai pada hari Jumat pada tanggal 28 Agustus sampai 30 Agustus 2009. Beberapa hari sebelumnya telah di beri pengarahan untuk barang-barang apa saja yang harus dibawa nanti dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan. Di pertemuan tersebut, semua kelompok harus memutuskan untuk memilih seraong ketua kelompok. Dan saya terpilih menjadi ketua kelompok di kelompok saya.
Peslat tahun ini diadakan di lingkungan sekolah. Sehingga kami harus menyiapkan karpet atau selimut bahkan bantal untuk kami menginap di sekolah. Dan saya mendapat bagian membawa karpet. Jadinya saya bersama seorang teman saya menggotong karpet dari mobil hingga ruangan kelas sebagai kamar tidur kelompok saya.
Pesantren kilat tidak hanya belajar lebih dalam saja, akan tetapi ada games juga yang menggunakan fisik seperti outbound. Sehingga tidak membosankan. Outbound tersebut benar-benar mengerahkan tenaga hingga keringat memenuhi baju. Akan tetapi, saya tetap semangat melakukan outbound. Saat waktu isitrahat datang, ruangan kelas yang kelompok saya gunakan sangt dingin. Apalagi saya tidur tepat AC. Sehingga saya merasakan dingin yang bukan main.
Banyak kegiatan non akademik yang harus dialami di kelas X ini, akan tetapi saya tidak lupa dengan pembelajaran akademik. Banyak ulangan dan tugas yang harus dikerjakan juga dan ini membutuhkan pembagian waktu yang tepat.
Pada bulan Oktober tahun 2009, sekolah mengadakan kegiatan Trip Observasi (TO) yang wajib bagi murid-murid kelas X. Trip Observasi ini mengambil lokasi di Kampung Pasir Muncang, Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiara Pedes, Kabupaten Purwakarta-Jawa Barat. Trip observasi ini bertujuan untuk memperkembangkan kemampuan siswa di aspek intelegensi, emosional, sosial, spiritual, ketangguhan, dan ketahanan/kesehatan fisik. Sehingga kegiatan-kegiatan yang berlangsung disana antara lain penelitian, ibadah, bakti sosial, penjelajahan, pentas seni, olahraga, lintas budaya. Akan tetapi, sebelum melaksanakan kegiatan Trip Oberservasi kita harus melalui kegiatan pra-Trip observasi (pra-TO) terlebih dahulu.
Pra-TO adalah kegiatan dimana kita mempersiapkan diri kita untuk melaksanakan TO. Di pra-TO dibagikan kelompok yang akan berlaku juga pada kegiatan TO nanti. Saya masuk ke dalam kelompok 8 Kendi. Di setiap kelompok ada penanggung jawab kegiatan, yaitu sebagai ketua, sekretaris, bendahara, penelitian, PKD, kerohanian, lintas budaya, pentas seni, dan penjelajahan. Saya mendapat bagian menjadi penanggung jawab dalam bidang kerohanian, sehingga saya akan mempersiapkan kultum untuk TO nanti. Penelitian, lintas budaya, dan pentas seni harus disiapkan di sekolah. Sehingga kelompok saya berkumpul di rumah teman saya untuk mengerjakannya. Hingga pada suatu hari saya pulang ke rumah sampai jam 23.30 karena membantu teman-teman saya mengurusin penelitian, lintas budaya, dan pentas seni. Lintas budaya kami bertema papua. Dan untuk pentas seni, akan disaring kelompok-kelompok mana yang akan ditampilkan pada TO nanti. Kelompok saya termasuk kelompok yang akan tampil dengan pentas seni yang bertema sailor moon.
Kegiatan-kegiatan lain yang terdapat di dalam pra-TO adalah (pastinya) pembuatan name tag, pembuatan tongkat, memasak, dan kegiatan sosial.
Dalam pembuatan name tag, seperti pada MOS dahulu harus sesuai dengan apa yang diberitahukan oleh kakak OSIS. Sketsa name tagnya benar-benar detail. Persiapa name tag ini dilakukan pada hari libur karena pada hari senin besoknya langsung dikumpulkan fotonya. Sehingga pada hari libur, saya pergi ke sekolah untuk membuat foto name tag. Foto dengan gaya yang aneh dan membeli peralatan-peralatan yang dibutuhkan. Selesai dari mengurusi foto name tag, saya pulang menggunakan bus pada jam 5 sore dan sampai di rumah jam 7 malam.
Untuk pembuatan tongkat, sekolah menyediakan cat dan bambu. Setiap kelompok diberikan list tentang alat-alat apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan tongkat yang harus dibawa pada saat pembuatan tongkat. Kakak OSIS sudah menyiapkan sketsa untuk tongkatnya. Saat pembuatan tongkat itu bersamaan dengan pembuatan name tag. Sehingga dibagi 2 regu, regu bagian membuat tongkat dan regu bagian pembuatan name tag. Pembuatan tongkat tidak sesulit pembuatan name tag karena tidak detail walaupuan dalam pembuatan tongkat diberi sketsa bentuk tongkat. Karena saya bersama teman-teman saya bekerja sama untuk mengerjakan tongkat ini. Saya pada awalnya termasuk dalam regu membuat tongkat, akan tetapi karena pembuatan name tag belom selesai. Saya membantu teman-teman saya dalam pembuatan name tag, karena pembuatan tongkat sudah mendekati titik selesai. Di pra-TO ini dimulailah pemilihan ketua angkatan dan nama angkatan. Nama angkatan saya bernama Nawa Drastha Sandyadira.
di hari ke-n pra-TO, ada kegiatan dimana siswa dan siswi kelas X harus memegang tongkatnya dan tidak boleh lepas. Saya berhasil mempertahankan tongkat di tangan saya walaupun seringkali tongkat saya nyaris diambil. apabila tongkat yang diambil punya siswi, maka satu siswa harus menemani siswi tersebut untuk mengambil kembali tongkatnya. apabila yang terambil tongkat siswa, maka siswa harus mengambil sendiri. Apabila tongkat ketua kelompok yang diambil, maka semua anggota harus ikut mengambil tongkat bersama ketua kelompok. Dan apabila tongkat yang diambil milik ketua angkatan, maka semua anak harus mengambil bersama dengan ketua angkatan. Kegiatan ini membangun kekompakan 1 angkatan.
kegiatan pra-TO pun berakhir, dan akhirnya angkatan saya pergi ke kampung Pasir Muncang untuk melaksanakan kegiatan TO. Kegiatan TO berlangsung dari tanggal 22-26 Oktober 2009. Di kegiatan TO ini, kita mengaplikasikan kegiatan-kegiatan yang telah kita lakukan di pra-TO ke dalam kehidupan TO. Disana, kami tinggal dengan warga penduduk. Rumah disana tidak begitu besar, tetapi saya nyaman tinggal disana.
Disana kami benar-benar hidup jauh dari perkotaan. 5 hari Kami mengambil data penelitian untuk penelitian kami yang berjudul “tanggapan masyarakat tentang budaya khas sunda”. Kami bertanya pada masyarakat sekitar. Dan di malam hari, setelah sholat maghrib dan sholat isya diadakan kultum yang dibawakan oleh beberapa kelompok. Dan alhamdulillah saya membawakan kultum saya dengan baik.
Tidak hanya beraktivitas di lingkungan desa aja, banyak aktivitas yang dilakukan di luar lingkungan desa seperti bakti sosial dan penjelajahan. Penjelajahan merupakan aktivitas dimana semua kelompok berkeliling di sekitar lingkungan desa yang asri. Akan tetapi, di sepanjang jalan kami akan melewati pos-pos dengan misi-misi tertentu. Dari menyelam lumpur, hingga bermain di air terjun. Di sepanjang perjalanan, tetap menyanyi lagu labschool dengan semangat. Karena kami merupakan kelompok ke 4 yang berangkat, kami sampai kembali ke desa siang. Sehingga kami mendapatkan banyak waktu untuk beristirahat. 5 hari tak terasa sudah berlalu, dan saatnya kita pulang kembali ke rumah masing-masing.
Semester 1 tak terasa telah berakhir, dan dimulailah semester 2. Di semester 2 ini banyak pengalaman-pengalaman baru yang saya alami. Sekolah mengadakan studi lapangan bagi kelas X. Studi lapangan ini berlokasi di Bandung. Di bandung kita tidak hanya berekreasi saja. Kami diberi tugas studi lapangan dengan bidang-bidang mata pelajaran yang berbeda seperti fisika, kimia, biologi, geografi, sejarah, dan ekonomi. Disana saya mendapatkan ilmu-ilmu baru. Menyenangkan rasanya belajar tidak hanya di luar sekolah saja.
Kegiatan wajib terakhir yang harus saya lalui sebagai siswi kelas X adalah BINTAMA. Bintama merupakan kegiatan dimana siswa kelas X akan mendapatkan pelatihan semi militer. Untuk tahun saya akan dilatih oleh grup kopassus. Bintama ini berlangsung selama kurang lebih 5 hari.
Masa kelas X pun selesai, dan dimulailah kelas Xi. saya memutuskan untuk mengambil jurusan IPA. Tahun tersebut tidak kalah seru dengan tahun sebelumnya. Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan. Saya bersama kedua teman saya mewakili bidang biologi dalam beberapa lomba. Termasuk lomba NMGBC yang diadakan oleh FKUI dan OSN. Saya dan kedua teman saya tidak menang pada saat lomba NMGBC, akan tetapi kami ada berkesempatan untuk mengetahui lebih dalam tentang FKUI. Untuk OSN, kami melalui beberapa tahap untuk dapat mengikuti tingkat nasional, yang dimana peserta yang mengikuti dari seluruh Indonesia. Untuk seleksi tingkat kota. Saya dan kedua teman saya lolos mewakili Jakarta Selatan. Rasanya senang bisa ikut berpartisipasi kembali. Karena waktu saya masih di kelas X, saya tidak lolos seleksi tersebut. Akhirnya 125 anak terkumpul untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi, dimana beberapa orang akan terpilih untuk menjadi wakil dari Jakarta. Untuk menyeleksi, dilakukan 2 seleksi. Seleksi pertama dari 125 anak akan diambil 75 terbaik. Dan seleksi kedua dari 75 diambil Untuk persiapan seleksi tingkat provinsi, diadakan pelatihan yang berlangsung di SMAN 8. Melelahkan pastinya 1 minggu bolak balik kesana dengan kereta. Tapi lumayan buat pengalam. Bisa tau bagaimana rasanya orang-orang setiap pagi berdesak-desakan naik kereta untuk pergi bekerja. Sayang sekali, saya dan teman saya hanya bisa lolos sampai tingkat pertama. Sedih memang, tapi tidak apa-apa. Itulah yang menjadi pengalaman saya.
Di kelas XI ini, diadakan studi lapangan yang berlokasi di Yogyakarta. Tentu laporan pasti ada setelah melakukan studi lapangan ini, tapi tidak kerasa karena mengerjakan dalam berkelompok. Disana kami pergi ke Kraton, AAU (Akademi Angkatan Udara), Candi Prambanan, Malioboro, PT. Air Mancur, PT. Sritex, dan UGM. Kami juga menonton Sendratari Ramayana. Saya suka sekali dengan pertunjukan tersebut. Di UGM, kami dibagi menjadi beberapa kloter. Saya masuk ke dalam kloter bagian FK. Disana kami diperkenalkan jurusan FKUGM.
Berakhirlah kelas XI, dan berawalnya kelas XII. Saya berharap angkatan saya lulus 100% dan mendapatkan perguruan tinggi yang diharapkan. Amin J