Saya > Labschool > Sekolah

Nama saya Astidira Apti, saya berumur 17 tahun dan 1 bulan. Ini lah cerita saya selama bersekolah di SMA Labschool Kebayoran.

Pada tahun 2009 saya baru saja lulus dari SMPN 19 dan saya akan memulai jenjang baru dalam hidup saya. Langkah pertama yang saya pilih untuk memulai jenjang ini adalah dengan memilih SMA Labschool Kebayoran sebagai tempat saya menuntut ilmu dan mencari pengalaman baru. Alasan kenapa saya memilih sekolah tersebut adalah disiplin yang diterapkan dalam lingkungan sekolah. Awalnya saya tidak begitu tahu tentangkegiatan-kegiatan yang akan saya hadapi ketika bersekolah di SMA swasta tersebut. Jadi bisa dibilang bahwa saya tidak tahu apa yang akan saya hadapi tapi saya tetap menghadapinya dengan ikhlas. Saya siap untuk mencari pengalaman-pengalaman baru.

Semua pengalaman saya tentu dimulai sejak kelas 10, saat itu saya masih berusaha untuk beradaptasi dengan adat yang diterapkan di Labschool. Kegiatan pertama yang saya hadapi adalah Masa Orientasi Siswa dimana siswa-siswi baru diperkenalkan dengan beberapa kegiatan- kegiatan rutin di SMA Labschool Kebayoran seperti lari pagi, apel pagi, nyanyian nyanyian ciri khas labschool, dan rutinitas-rutinitas lainnya. Awalnya saya masih belum terbiasa dengan semuanya seperti pergerakan yang harus cepat dan segala tindakan yang harus disertai dengan aturan-atauran yang sebagian besar hanya diterapkan oleh Labschool. MOS berlangsung selama 3 hari dan harus saya akui, ini bukankah 3 hari yang mudah. Setiap harinya saya lalui dengan kesabaran dan antusias bahwa saya dapat beradaptasi dengan semua peraturan dan adat SMA Labschool Kebayoran. Selain menerapkan beberapa peraturan dalam lingkungan sekolah, peserta MOS juga diberikan materi-materi secara lisan dan nisan mengenai peraturan-peraturan yang berlaku di Labschool. Setelah diperkenalkan dengan hal-hal dasar tentang Labschool, saya merasa akan lebih mudah untuk beradaptasi. Ketika MOS berakhir saya baru mulai merasakan kehidupan sebagai siswi SMA.

Tidak lama setelah kegiatan MOS bulan ramadhan pun tiba,salah satu kegiatan Labschool yang mewajibkan keikut sertaan siswa adalah Pesantren Kilat Ramadhan yang dilaksanakan pada SMA Labschool Kebayoran selama 3 hari 2 malam. Dalam kegiatan PILAR, saya mendapat banyak siraman rohani dan pelajaran-pelajaran tentang islam. Melalui kegiatan ini juga saya menjalin pertemanan yang semakin erat dengan beberapa teman seangkatan saya karena kegiatan ini menginap dan kami jadi punya lebih banyak waktu yang dihabiskan bersama-sama.

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan ciri khas labschool, kegiatan ini sangat mendidik dan menambah banyak sekali pengalaman baru yang sangat menyenangkan dan unik, kegiatan ini disebut Trip Observasi. Trip Observasi atau biasa juga disingkat menjadi TO adalah kegiatan dimana siswa-siswi dibagi menjadi kelompok-kelompok dan akan merasakan kehidupan di desa selama 5 hari 4 malam. Sebelum saya membahas lebih lanjut tentang TO, ada 1 kegiatan yang dilaksanakan sebelum TO untuk mempersiapkan siswa-siswi yaitu kegiatan Pra TO. Kegiatan ini sangat menarika dan menegangkan, pada kegitan ini lah saya merasa sangat dibimbing oleh OSIS angkatan atas saya. Pra TO dilaksanakan selama 3 hari dan dalam 3 hari ini sama sekali tidakada waktu yang disia-siakan, kami semua mengecat tongkat dan membuat nametag yang nantinya akan digunakan selama TO. Selain itu, masing-masing kelompok mempersiapkan dan mempresentasikan dasar-dasar dari penelitian yang akan dilaksanakan ketika TO. Dalam kegiatan Pra TO juga ada simulasi-simulasi kegiatan yang akan dilaksanakan ketika TO, simulasi-simulai ini dilaksanakan di lingkungan sekitar SMA Labschool Kebayoran. Simulasi-simulasi tersebut antara lain adalah masak dsri bahan-bahan sederhana dan membersihkan lingkungan sekitar. Dikegiatan ini juga ada pemilihan ketua angkatan dan nama angkatan yaitu Nawadrastha Sandyadira. Setelah melalui Pra TO, kami packing dan mempersiapkan hal-hal lain yang kami butuhkan untuk TO. Beberapa hari kemudian kami pun berangkat menuju desa tujuan. Kami kesana dengan menaiki bus lalu kami menanjak untuk sampai ke desa tujuan. Sesampainya disana kami langsung diarahkan ke rumah orang tua asuh kami yang akan ditinggali masing-masing kelompok selama 5 hari 4 malam. Rumah-rumah disana rata-rata terbuat dari bambu dan kayu. Setelah menaruh barang-barang, kelompok saya langsung melaksanakan penilitian yang bahan-bahannya sudah kami siapkan. Kami berjalan keliling desa dan mewawancarai beberapa warga setempat, mereka sangat ramah. Setelah mendapatkan data-data yang kami butuhkan, kami kembali kerumah dan mempersiapkan presentasi. Selain mengerjakan presentasi,ada beberapa kegiatan sehari-hari yang harus kami ikuti seperti berpartisipasi dalam kehidupan desa dan pentas seni setiap malam. Salah satu kegiatan yang sanagat penting ketika TO adalah api unggun, acara ini sudah dilaksanakan sejak angkatan pertama. Pada moment itulah saya benar-benar merasa bangga sebagai bagian dari Nawadrastha Sandyadira. Setelah bersenang-senang, kami semua harus kembali mengerjakan penelitian. Alhamdulillah kelompok saya mempunyai penilitian terbaik dan kelompok terbaik juga. Setelah 5 hari mencari pengalaman dan menjelajahi medan 20 kilometer, kami kembali ke Jakarta dengan membawa berjuta-juta memori indah.

Kegiatan TO adalah kegiatan yang cukup menyenangkan, oleh sebab itu kegiatan selanjutnya tidak begitu menyenangkan melainkan menegangkan. Kegiatan ini bernama BINTAMA yang dilaksanakan di Serang, disana kami dilatih oleh Kopassus selama 6 hari. Jujur saja saya tidak begitu antusias untuk menjalani kegiatan ini karena saya tahu bahwa kegiatan ini tidak mudah. Sesampainya disana, kami langsung dibagi menjadi pleton-pleton dan diarahkan ke barak dimana kami akan menginap selama 5 malam. Saya disana menjalani kegiatan-kegiatan penuh dari pagi sampai malam. Kegiatan-kegiatan ini cukup mengasyikan dan unik dalam arti tidak dapat dilaksanakn disembarang tempat. Saya merasa beruntung sekali karena mendspat kesempatan untuk mencobanya. Contoh-contoh kegiatannya seperti repling, flying fox, survival, dan lain-lain. Hal yang paling berkesan menurut saya adalah ketika kami makan biawak dan ular. Setelah 6 hari menjalani kehidupan yang tidak biasa, disiplin yang sangat diterapkan, saya merasa sudah menjalani apapun itu yang ada diluar sana.

Tahap lain yang sangat penting ketika saya SMA adalah perjalanan untuk menjadi anggota OSIS tahun 2010-2011. Sejak pertama kali saya melihat dan mengetahui bagaimana OSIS di SMA Labschool Kebayoran, saya lagsung membulatkan tekad untuk berusaha semaksimal mungkin agar bisa menjadi anggota pengurus OSIS. Tahap pertama yang harus dilaksanakan adalah mengikuti Latihan Kepemimpinan Siswa atau biasa disingkat LAPINSI. Disini, peserta diberikan materi tentang bagaimana menjadi anggota organisasi yang baik, cara kerja sama yang baik dan bagaimana cara menjalankan organisasi. Saya mendapatkan banyak sekali pengetahuan baru dari kegiatan ini. Tahap selanjutnya adalah TPO, dimana siswa-siswi yang ingin menjadi anggota pengurus OSIS harus menajalni tes fisik, tes rohani dan tes makalah. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan saya diterima menjadi anggota pengurus OSIS DRANADARAKA WIRAKSAKA.

Langkah selanjutnya adalah saya menjadi siswi IPA kelas 11 IPA 3. Pada tahun ini saya banyak menjadi bagian daribprogram kerja OSIS. Seperti Sky Battle,
Sky Avenue
, JIG dan lain-lain. Disamping seluruh kegiatan itu, saya juga harus mengatur waktu dengan pelajaran yang makin hari makin susah. Kendala tidak berenti berdatangan dari luar sekolah maupun dalam sekolah tetapi tidak tahu kenapa, akhirnya saya berhasil mlalui semuanya.




Menjadi murid di SMA Labschool Kebayoran bukanlah hal yang mudah, sering sekali saya merasa lelah dengan semua tekanan yang bertubi- tubi. Lain dari hal itu, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan dari bersekolah di SMA Swasta ini. Saya tidak akan pernah menyesali apa yang saya pilih. Saya sangat senang dengan pilihan saya 2 tahun yang lalu.