Pada awal perjalanan saya memasuki dunia SMA, saya mendaftar di beberapa SMA negri yang berlokasi di Jakarta Selatan salah satunya SMAN 70. Tapi karna pada saat itu nem saya tidak mencukupi untuk mendapatkan sma negri, akhirnya saya memilih SMA Labschool. Sebelum pendaftaran sma negri, saya mendaftar terlebih dahulu di sma labschool sebagai cadangan jika saya tidak masuk sma negri. Saya lupa persisinya tanggal berapa, tapi hari itu merupakan hari yang menentukan bagi saya dan beratus-ratus murid lainnya dari berbagai sekolah, karena hari itu merupakan tes ujian masuk sma labschool. Saya masih ingat, di ruang ekonomi saya menegerjakan tes ujian masuk sma labschool, tepatnya di barisan paling belakang. Tes ujian masuk di bagi 2 sesi, sesi yang pertama merupakan tes IQ dan sesi yang kedua tes akademik. Menurut saya soal ujian masuk sma labschool mempunyai tingkat kesulitan yang lumayan, terutama pada soal-soal yag berkenaan dengan pelajaran IPS dan IPA. Tiga hari berikutnya, alhamdulillah saya masuk menjadi salah satu murid sma labschool kebayoran.


MOS (Masa Orientasi Siswa)

            Tepat pada hari Sabtu, merupakan hari pertama bagi saya dan murid-murid yang lain mengawali hari di SMA Labschool Kebayoran. Di hari tersebut kakak Osis (nama osis saptraka) mengadakan pekenalan terhadap aturan-aturan dan budaya yang berlaku di SMA Labschool dan mengumumkan keperluan yang harus di bawa selama MOS (Masa Orientasi Siswa) berlangsung. Hari pertama MOS murid-murid kelas 10 di wajibkan mengikuti kegiatan lari pagi, dengan rute sma labschool-mayestik-sma labschool. Lari pagi di sekitar sekolah merupakan pengalaman pertama bagi saya, karena di sekolah saya sebelumnya tidak memiliki kegiatan lari pagi. Pengalaman yang sangat membutuhkan banyak energi, selain lari pagi murid-murid kelas 10 juga di haruskan menggunakan nametag dan untuk murid laki-laki diwajibkan memangkas rambutnya sedagkan murid perempuan memakai pita yang warna dan cara pemakaiannya sudah di tentukan oleh Osis (nama osis saptraka). Kegiatan MOS dilaksanakan selama tiga hari, dimulai hari Senin dan berakhir di hari Rabu. Hari kedua MOS rute lari pagi semakin panjang, sma labschool-mayestik-gandaria-sma labschool selain kegiatan lari pagi, di hari yang sama juga ditambah latihan PBB (Pasukan Baris Berbaris). Masih lekat di ingatan saya, di bawah terik matahari ketika matahari sedang panas-panasnya kami angkatan 10 mengikuti latihan PBB di lapangan rumput (lapangan sepak bola). Setetes demi setetes keringat kami pun berkucuran, hari itu memang sangat panas anginpun tidak memihak kepada kami. Hari ketiga MOS merupakan hari yang paling menyenangkan bagi kakak kelas 2 dan kelas 3 dan hari yang paling memalukan bagi kami murid kelas 10. Sepertinya sudah menjadi kebiasaan dari tehun-tahun sebelumnya, murid kelas 10 harus mempersembahkan sebuah pertumjukan apapun misalnya menyanyi, drama musikal dan lain-lain, dan dilakukan perkelompok. Ketika itu kelompok saya mempertunjukan sebuah lagu, saya berada di bagian belakang ketika kelompok saya menyayikan sebuah lagu. Akhirnya MOS berakhir, tapi masih banyak kegiatan yang wajib di ikuti murid kelas 10 seperti pesantren, TO dan Bintama.

KELAS SATU

                Setelah MOS berakhir, pembagian kelas untuk murid kelas 10 dilakukan, saya berda di kelas XC dengan wali kelas pak Tanto dan homebase saya di ruang bahasa Jepang. Pada awal di mulainya hari-hari di kelas satu cukup menyenangkan karena banyak kenlan baru yang ternyata tingal di daerah yang sama dengan saya, jadi bisa berbarengan kalau pulang sekolah. Banyak pelajaran yang sebelumnya belum pernah saya pelajari seperti, kimia, sosiologi, geografi dan ekonomi. Sebagai murid kelas satu wajib mengikuti satu dari berbagai pilihan ekskul yang di sediakan oleh sekolah, dan saya memilih skyblitz. Skyblitz merupakan tempat bagi murid kelas 10 dan kelas 11 yang ingin mempelajari tentang photography. Ekskul Skyblitz di bimbing oleh 2 pembingbing, yaitu ka Yuka dan Ka Nada. Sebelum saya tergabung dalam ekskul skyblitz, saya sudah menggemari photography tapi belum memiliki kemampuan apapun hanya menggemari, sejak saya bergabung di ekskul skyblitz dan mempelajari teknik demi teknik tentang photography. Pertama kalinya saya bersekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah saya, setaip harinnya senin – kamis saya harus berangkat dari ruamh jam 5.15 pagi, khususnya di hari jumat saya harus berangkat setelah shalat subuh agar tidak ketinggalan rombongan lari pagi. Pada minggu-minggu pertama memang terasa melelahakan harus meninggalkan rumah ketika matahari belum menampakakan wajahnya, tetapi di minggu-minggu selanjutnya sudah tidak terasa melelahkan. Sejak saya tergabung di kelas XC, saya merasa nyaman dengan keberadaan teman-teman di kelas itu, seru dan menyenangkan.

Pesantren Kilat

                  Tidak berhenti di situ saja, kegiatan pesantren telah menanti kami, murid-murid kelas 10. Berteatan dengna dtaangnaya bulan ramadhan, saya dan murid-murid yang lain diharuskan mengikuti kegiatan pesantren yang diadakan di sekolah selama tiga hari dua malam. Selama kegiatan pesanren berlangsung, kami murid kelas 10 di bikbing oleh kakak-kakak dari darul tahid dan kakak osis Hastara. Murid-murid kelas 10 di bagi menjadi beberapa kelompok wanita dan beberapa kelompok laki-laki. Walaupun dalam keadaan puasa dan kegiatan pesantren cukup melelahkan, murid-murid kelas 10 tetap mejalankannya dengan baik. Pagi-pagi sekali kami di bangunkan untuk menyantap makan sahur bersama, kemudian shalat subuh berjamaah di masjid. Hari kedua saya mengikuti kegiatan pesantren merupakan hari yang berat bagi saya, karena para peserta pesantren melakukan kegiatan yang sangat melelahksn yaitu outbound, ditambah lagi kegiatan outbound di lakukan di siang hari ketika matahari sedang panas-panasnya. Di malam terakhir pesantren kilat, semua peserta esantren di tuntun dengan mata tertutup menuju hall basket, pada awalnya kami tidak mengetahui kenapa mata kami harus di tutup. Ternyata setelah semua peserta berada di hall, saya dipersilahkan untuk membuka mata saya dan tepat di depan saya, ibu saya sudah menunggu saya dan di saat itulah saya langsung menangis ats semua kesalahan yang membuat ibu saya kesal terhadap saya, akhirnya saya dan ibu sayapun berpelukan.



Pra TO (Pra Trip Observasi)

               Di mulai dari pembagian kelompok, saya mendapat kelompok 23 atau kipas berama, fatria, neida, astidira, zaky, gema dan fadli dengan pdp kak rangga dan kak dita. Pra TO merupakan kegiatan paling melelahkan sejak saya bersekolah di sma labschool kebayoran. Walaupun kegiatan ini bukan kegiatan TO yang sebenarnya, tapi jika peserta TO todak mengikuti kegatan ini , maka ia tidak bisa mengikuti kegiatan TO, atau dapat dikatakan kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan TO yang wajib diikuti oleh semua siswa. Jika memang terdapat siswa yang belum mengikuti kegiatan TO di kelas satu, maka ketika di kelas dua ia wajib mengikuti kegiatan tersebut. Pra TO dilaksanakan selama tiga hari berturut-tutrut dan banyak sekali atribut yang wajib di gunakan. Di hari pertama kami diharuskan datang pada pukul 6 untuk persiapan lari pagi, dengan sudah menggunakan pita (bagi peserta perempuan) yang warna dan bentuknya sudah di tentukan oleh osis (nama osisi hastara), botak (bagi peserta laki-laki. Seetelah kegiatan lari pagi peserta pra TO melaksanakan apel pagi, kegaitan seperti itu berturut-turut di laksanakan selama pra TO berlangsung.  Kegiatan pra TO bertujuan utnuk mempersiapkan para peserta TO agar mereka lebih mandiri, menumbuhkan sifat bekerja sama antar teman dan kelompok dan membuat atribut yang akan di gunakan pada saat TO nanti seperti, tongkat, nametag, yel-yel kelompok dan drama kelompok. Di hari kedua praTO, setiap kelompok membagi anggota kelompok mereka untuk membuat tongkat yang terbuat dari bambu yang sebelumnya sudah di amplas dan di cat dengan warna putih pada hari pertama pra TO dan membuat nametag. Saya mendapat tugas mengecat tingkat bersama 3 anggota yang lain sedangkan sisa anggota kelompok saya mendapat tugas membuat nametag. Banyak ketentuan dalam membuat tongkat, karena sudah di tentukan, dan menurut saya cukup sulit karena kita harus sangat berhati-hati dalam pengecatan tongkat. Pengecatan tongkat terdiri dari beberapa warna dan masing-masing warna memiliki bentuk tersendiri dan harus menjaga agar cat yang suda di lukiskan di tongkat tidak meluber agar tidak tercampur dengan warna yang lain. Setelah semua tongkat kelompok saya dalam pengecatan, saya membantu dalam pembuatan nametag, ketelitian dalam pembuatan nametag melebihi dari pada pembuatan tongkat, karena banyak bentuk-bentuk yang harus di buat dalam ukuran yang kecil dan banyak, seperti bentuk rantai.  Hari itu cukup melelahakan, tongkat, nametag harus dibuat di hari itu dan harus selesai di hari yang sama. Puncak dari semua kegiatan praTO ada di hari ke tiga, karena tongkat peserta praTO di ambil oleh kakak Osis dan dibuat sebuah barikade, yaitu tongkat-tongkat di ambil dan untuk merebutnya kembali peserta praTO harus berargumen terlebih dahulu dengan Osis, jika argument nya masuk akal maka to gkat kami di kembalikan.

TO (Trip Observasi)

               Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 hari 4 malam di daerah Kampung Pasir Muncang, diikuti semua guru-guru sma, semua Osis dan MPK Hastara, dan peserta TO yaitu murid-murid yang belum mengikuti kegiatan ini. Dalam kegiatan ini setiap kelompok mempunyai orangtua asuh dan kelompok tersebut akan tinggal di rumah orangtua asuh mereka. Kelompok saya tinggal di rumah panggung dan tinggal bersama dengan keluarga orangtua asuh kami. Banyak kegiatan yang kami lakukan selama di Kampung Pasir Muncang, selain kegiatan di luar rumah seperti bakti social, mencari pita, api unggun, surat cinta dan lain-lain, kami juga diharuskan mengurus rumah yang kami singgahi, seperti menyapu, memasak, membersihkan rumah. Selama kegiatan TO berlangsung saya lebih banyak di rumah, karena saya mendapat tugas untuk memasak, saya memasak semampu saya dengan dibantu ibu asuh. Waluapun yang saya masak, merupakan masakan yang sederhana tapi anggota kelompok saya mau memakannya, mungkin karena tidak ada makanan lagi, karena selama di sana para peserta TO tidak di perbolehkan untuk jajan. Hal yang paling ridak terlupakan pada saat penjelajahan, kelompok saya mendapat giliran pertama untuk penjelajahan karena kelompok saya menang dalam penelitian dan yang paling menyenangkan kelompok saya (kelompok 23 / kelompok kipas) mendapat predikat kelompok terbaik pada TO tahun tersebut.

BINTAMA (Bina Mental Siswa)

                  Melelahkan, tidak ada kata lain yang cocok diucapkan setelah mengikuti kegiatan Bintama. Peserta Bintama akan dilatih langsung oleh Kopasus (Komandan Pasukan Khusus) Grup 1 yang dimiliki oleh Republik Indonesia. Kopasus Grup 1 bermarkas di Provinsi Banten. Bintama dilaksanakan selama 5 hari 4 malam, seperti biasa peserta laki-laki diwajibkan untuk memangkas rambutnya hingga botak sedangkan peserta perempuan hanya dikuncir biasa. Selama disana, banyak komando yang awlanya asing bagi kami seperti setiap perintah, peserta menjawab degan kata SIAP! Dan harus dengna suara lantang. Ajaran yang ingin ditanamkan selama Bintama adlaah agar para peserta lebih disiplin dalam segala hal, disiplin terhadap waktu, disiplin terhadap pekerjaan agar setelah selesai kegiatan ini peserta menjadi orang yang memiliki karakter. Banyka hal yang tak terlupakan dan banyak hal baru yang belum pernah saya  lakukan. Hal yang paling suka dari kegiatan ini ketika saya melakukan, yaitu turun dari tebing buatan dengan menggunakan tali dan kedua kaki saya harus berpijak di tebing tersebut tetapi sudut antara badan dan pangkal kaki harus 90 derajat. Selama di sana, saya tidur di barak dan diatas kasur lipat yang hanya cukup untuk satu orang, dapat dikatakan selama berada disana saya kurang nyaman denga fasilitas yang terbatas dan mungkin itu yang dapat saya ambil pelajarannya, bahwa di mamapun saya berada saya harus dapat menyesuaiakan diri.

KELAS DUA

Pada saat saya menerima rapor di semester 2, saya senang bahwa Alhamdulillah saya naik kelas dan mendapat di jurusan IPA. Memang sudah keinginan saya sejak dulu, saya ingin bisa masuk jurusan IPA agar saya bisa meneruskan cita-cita saya. Saya sudah tahu pasti pelajaran di kelas dua akan lebih berat daripada pada saat saya di kelas satu, walaupun jumlah mata pelajarannya berkurang karena tidak ada pelajaran IPS, tapi tingkat kesulitan bertambah khususnya pada pelajaran jurusan seperti matematika, fisika, kimia dan biologi. Di kelas dua saya masuk di kelas XI IPA 2, dan bagi saya merupakan kelas yang tidak pernah terlupakan, banyak hal-hal seru yang terjadi di kelas itu. Melewati hari-hari di SMA Labschool Kebayoran harus dengan semangat juang yang tinggi, karena saya ingin mencapai impian saya.


Pada awal mulainya saya belajar di kelas 11, saya merasa sangat nyaman dengan kelas saya XI IPA 2, karena teman-teman di kelas tersebut kompak dan akrab tidak ada yang merasa di acuhkan. Wali kelas XI IPA 2 pada waktu itu adalah pak Yusuf Effendi, yang berlajut mengajarkan kami pelajaran kimia di kelas sebelas. Masa-masa di kelas 11, menurut saya merupakan masa-masa di mana kami lebih dapat bersantai jika dibandingkan masa kelas 10 dan setelah kelas 11 yaitu kelas 12, karena di kelas 10 dan kelas 12 terdapat sederet kegiata dan tugas yang harus diselesaikan. Apalagi bagi yang menjabat sebagai Osis atau MPK, merupaka tahun kejayaan di sekolah, hanya di tahun itulah Osis dan MPK dapat mengapresiasikan berbagai bakat dan hobi yang ada di siswa-siswi labsky. Banyak kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Osis dan MPK, seperti, SkyBattel, Sky Avenue, Hunting On the Trip, Sky medic, JIG, Trip Observasi (perbedaan TO pada saat kelas 10 dan kelas 11 adalah kalau di kelas 10 nawastra sebagai eserta TO, sedangkan di kelas 11 Osis dan MPK sebagai pembingbing kelas 10 daswira) dan lain-lain.


Yogyakarta menjadi tujuan selanjutnya,pada saat studi lapangan kelas 11. Hal yang paling berkesan selama kegiatan stu lapanan di kota pelajar yang di laksanakan selama tiga hari dua malam dan menginap di hotel Grand Quality, adalah pada saat saya menonton pertunjukan wayang orang di aula Candi Prambanan. Pada saat itulah pertama klinya saya menonton pertunjukan wayang orang dan merupakan pertunjukan yang sperktakuler dan saya tidak pernah menyesal menontonnya. Jika saya berkesempatan mengunjungi kota gudeg, saya ingin menonton kembali wayang orang di aula Candi Prambanan, yang diadakan pada malam hari sambil di suguhi keindahan relief Candi Prambanan di malam hari dengan ditaburi cahaya lampu yang indah.


Hari-hari terkakhir sayadi kelas 11 di tutup dengan pertunjukan yang dipersembahkan oleh angkatan kami, angkatan ke-9 (Nawastra) yaitu Sky avenue. Sky avenue atau yang dapat disingkat dengan skyave, merupakan acara tahuan dari SMA Labschool Kebayoran yang menyuguhkan berbagai aliran musik dari musisi-musisi ternama. Sky Avenue 2011 di adakan pada tanggal 30 Juli 2011, bertepatan dengan perayaan halloween, oleh karena itu tema sky ave 2011 berhubungan dengna halloween. Sky Aveue 2011 dilaksanakan di Tennis Indoor Senayan.