Saat saya tercatat resmi menjadi Alumni SMPI Al-Azhar II, saya mulai menginjakkan kaki di sekolah yang berbeda. Jujur, bukan hal yang gampang untuk memulai itu semua. Apalagi, memikirkan 3 tahun ke depan apa saja yang akan saya lakukan di tempat yang bernama SMA Labschool Kebayoran ini..
3 tahun itu di mulai dari 3 hari Masa Orientasi Siswa, cukup bisa di bilang hari yang paling mendebarkan bagi saya.. bisa di lihat dari pengalaman-pengalaman saya sebelumnya yang belum pernah menjalan MOS seberat ini, tapi apa boleh buat.. ini pilihan saya untu bersekolah disini, saya yakin permulaan itu tidak ada yang mudah. Setelah menjalani 3 hari itu, saya berjalan ke arah papan absen dimana kertas-kertas itu memajang nama-nama anak baru. Yap, saya termasuk di dalam kelas XB. setelah melihat nama saya, saya juga melihat beberapa teman dari kelompok mos saya.. memang bukan hal yang susah bagi saya untuk berkenalan dan mencari teman, tapi tetap saja hari pertama belajar menjadi anak SMA itu membuat deg-degan juga.
Beberapa bulan saya beradaptasi, make friends, dan belajar di kelas itu sangat mengasyikkan. dari teman-temannya sampai guru-gurunya pun seru banget.. walaupun agak sedikit susah untuk survive dalam pelajaran-pelajaran IPA.
Di kelas XB semuanya gabung, tidak ada yang biasa di bilang 'outsider', bener-bener semuanya membaur dan kompak dan anak-anaknya juga punya kateristik yang berbeda-beda loh. ada yg betawe asle, medog, dll.. setiap acara pun kami selalu usaha untuk semuanya lengkap datang, alhasil acara-acara kami selalu sukses :) tapi.. yang membuat saya worry di semester 1 adalah penurunan drastis dalam nilai-nilai saya, benar-benar tamparan yang kuat dimana saat saya SMP nilai tidak perlu dihiraukan lagi.. Orang tua saya memang tidak pernah mencampuri proses pembelanjaran saya, mereka benar-benar sepenuhnya memberi tanggung jawab tersebut kepada saya sehingga terkadang saya suka lepas kendali dan tadaaa jadilah.. nilai-nilai yang mengecewakan tapi saya tidak mau jatuh terlalu lama, saya langsung bangkit dari situ dan langsung memperbaiki nilai-nilai saya.. Alhamdullilah yang tak terduga adalah saya dapat masuk IPA. walaupun sebenarnya saya ingin masuk IPS hmm karena banyak dukungan dari orang sekitar saya akhirnya memilih IPA.. sebelum berita baik itu, saya juga mendapat berita baik yaitu keterima osis.. Memang di sekolah ini tidak ada yang mudah, tapi bila anda usaha dan yakin, semua teori-teori itu bisa anda pecahkan, lebih dari 100 anak berlomba menempati 53 kursi OSIS (yang bernama Dranadaraka Wiraksaka). Pemilihan yang ketat dan saingan yang ambisius juga berpotensial memutuskan saya adalah satu anggota dari organisasi tersebut. Setelah itu, kehidupan kelas 11 pun di mulai, ada yang bilang kelas 11 adalah kelas dimana belajar bukan hal yang penting, hm.. itu sebuah hal yang harus di pertimbangkan di SMA Labschool Kebayoran. Kenapa? karena di situlah titik andaakan menyesal. saat kelas 11 kemarin, kehidupan pembelanjaran saya sangat santai, saya lebih memikirkan acara-acara osis dan ekstrakurikuler di banding hal akademik, sehingga kambuh lah penyakit semester 1 saya.. penurunan nilai yang cukup drastis. memang di kelas ini persaingan sangat ketat, bisa di bilang sikut-sikutan, awalnyas saya cukup kaget dengan hal itu, tapi akhirnya mulai terbiasa. Jujur, karena hal inilah saya bisa bangkit lagi. jadi, hal ini tidak ahnya bisa di nilai dari sisi negatif nya saja, dari sis positifnya nya juga banyak loh! Oh iya, saya belum mention kalau di kelas 11 ini saya termasukke dalam kelas XI IPA 3, di dalamnya terdapat anak-anak yang seru juga rajin belajar, ketua kelas yang rajin dan konyol :p juga wali kelas yang berkepribadian tegas, perhatian dan suka melucu karena pesan-pesan beliaulah saya mau bangkit dari penyakit malas saya.. walau terkadang suka kesal juga (hihihi :p) di ceramahin mulu tapi di balik itu semua saya yakin karena beliau ingin kelak anak muridnya tercatat dalam deretan orang-orang yang sukses.
Kehidupan kelas 11 yang mudah dan berat ini banyak meninggalkan cerita yang seru dari program sekolah sampai program luar sekolah, teman-teman yang baik dan seru membuat hari-hari sekolah terasa tidak ada beban.. sampai akhirnya kehidupan itu harus berhenti begitu saja karena waktu. waktu menunjukan 365 hari sudah saya lewati.. saya harus memulai lembaran baru untuk lebih semangat lagi menjalani kelas 3 SMA, kelas dimana tidak ada lagi waktu bermain, belajar lebih giat lagi, selesai menjadi osis atau bisa di bilang tidak ada lagi izin keluar kelas secara resmi :p seakan-akan saya bangun dari mimpi, kembali lagi ke realita. Kelas 3 ini di mulai dengan program terakhir OSIS yaitu Sky Avenue, acara yang paling di favoritkan oleh murid dalam & luar labsky, bukan hanya ingin memamerkan kebolehan acara sekolah saja tapi Sky Avenue memiliki persiapan yang cukup panjang yang membuat kami menjadi lebih kompak lagi. dari mencari dana samapai publikasi Sky Avenue kami lewati bersama. tapi jangan salah, bukan hanya OSIS kami saja yang bekerja tapi dari angkatan kebanggan saya yaitu NAWASTRA, angkatan bawah saya yaitu daswira, guru-guru, angkatan 11 sampai alumni-alumni pun banyak yang membantu. sebagai panitia pada Pra-Sky Avenue, waktu belanjar memang sangat kendor, guru-guru pun juga sangat memaklumi hal itu. Bisa di bilang, acara ini adalah acara yang sangat di tunggu-tunggu juga sangat membanggakan bagi kami.. dan Alhamdullilah acara ini sukses dan memenuhi target. bener-bener usaha yang paid-off, tidak ada waktu yang terbuang bagi kami.
The Crowd! Yeah! |
Sky Avenue berlalu....
tidak ada lagi waktu malas-malasan, kerja keras sudah di perlukan, tugas sudah tidak boleh di undur lagi, yaa itulah kelas 3.. inilah yang akan saya kerjakan setahun kedepan demi cita-cita saya, memang mungkin usaha saya akan berbeda dengan teman-teman lain yang ingin PTN. tapi kita akan menjalani ujian yang berat dalam hidup, ujian yang akan memutuskan apa yang akan kita raih nanti, memang cukup monoton dengan hal ini.. semua orang akan menjalani sd-smp-sma-kuliah-kerja tapi bagi saya itu bukan sebuah kewajiban manusia, semua orang berhak memilih jalan yang berbeda ataupun shortcut menuju tujuannya. tapi jejang pendidikan bagi saya adalah sebuah KEBUTUHAN dimana saya butuh mendapatkan ilmu, saya butuh bekal untuk kerja, bukan hanya untuk menghasilkan uang tapi untuk membuat rasa puas dalam diri saya dan keluarga. jadi, rajin atau tidak nya seseorang itu tidak bisa berdasarkan apapun.. bukan dari waktu les nya & waktu bermainnya. tapi dari kemauan dalam dirinya. semua orang pintar, semua orang bisa, tapi hanya orang yang yakinlah yang dapat menuju yang ia cita-citakan! doakan saya sukses menjalani kelas 3 ini!!! :)