Banyak orang yang bilang bahwa masa SMA adalah masa-masa yang paling indah. Saya pun sangat setuju dengan pernyataan itu. Awalnya, saya bingung akan melanjutkan SMA di mana. Saya tidak terlalu tertarik untuk melanjutkan ke SMA Labschool Kebayoran karena yang saya lihat, SMA di Labschool Kebayoran terlalu banyak kegiatan dan tidak jauh beda dengan kegiatan-kegiatan yang sudah saya ikuti di SMP. Setelah mempertimbangkan akhirnya saya pun memutuskan untuk melanjutkan SMA di Labschool Kebayoran. Kebetulan saya berasal dari SMP Labschool Kebayoran juga, jadi sebagian besar teman saya yang berada di SMA adalah teman SMP saya. Hal ini sama sekali tidak membuat diri saya kesulitan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar saya. Walaupun ada teman-teman baru yang berasal dari SMP lain akhirnya kami pun bisa bermain bersama. Kegiatan yang berada di SMA ini tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah saya ikuti pada masa SMP, hanya beberapa kegiatan saja yang baru saya temui di SMA. Kegiatan saat hari pertama masuk sekolah adalah program MOS yaitu masa orientasi siswa. Sebagai junior yang dianggap paling kecil, ada perasaan takut melihat di sekeliling saya senior-senior yang mengawasi jalannya masa orientasi tersebut, terlebih jika ada yg galak dan judes membuat saya kadang-kadang semakin takut. Beruntung untuk diri saya karena ternyata di SMA Labschool Kebayoran ini tidak ada yang namanya senioritas. Saya sudah merasa nyaman sejak awal masuk SMA karena di sini hubungan kakak kelas dan adik kelas sangat baik dan dekat, tidak membeda-bedakan mana yang lebih tua atau lebih muda. Hal ini membuat saya dan teman-teman sebagai junior menjadi respect kepada senior.
Sebelum MOS, seluruh calon siswa SMA Labschool Kebayoran termasuk saya harus mengikuti pra mos. Di pra mos ini kami diberi pengarahan dari kakak-kakak osis tentang apa saja yang diperlukan untuk kegiatan mos nanti, seperti membuat nametag, makanan yang harus dibawa, seragam yang harus dipakai, dsb. Saya mengikuti MOS selama 3 hari. Ya, walaupun banyak kegiatan, ini tidak menjadi beban buat saya. Saya tidak merasa kesulitan karena saya sudah pernah melewati masa-masa seperti ini di SMP. Selain itu banyak sekali kegiatan pada saat saya masih duduk di bangku kelas 1 SMA. Kegiatan pertama kali yang saya dan teman- teman ikuti setelah mos adalah Pilar, pesantren kilat saat bulan ramadhan. Kami menginap selama 3 hari di sekolah. Kegiatan kami selanjutnya adalah Trip Observasi atau biasa kami sebut TO, di mana kami harus pergi ke sebuah desa selama kurang lebih 5 hari untuk mengikuti dan mengenal kegiatan di desa. Seminggu sebelum mengikuti TO, kami harus mengikuti Pra TO yang dilaksanakan di sekolah selama 3 hari.
Setelah itu kami pun berangkat ke kampung pasir muncang di Purwakarta. Awalnya, saya sama sekali tidak bersemangat mengikuti TO karena saya tidak suka tempat-tempat yang jauh dari perkotaan. Yang ada di pikiran saya, TO akan sangat membosankan dan melelahkan. Tapi ternyata TO tidak seperti yang saya bayangkan.
Pertama kali sampai di Purwakarta, saya dan teman-teman yang lain tidak langsung sampai di kampungnya. Kami harus berjalan sangat jauh melewati jalanan tanah untuk mencapai kampung pasir muncang. Sesampainya di kampung, kami disambut oleh warga sekitar.
Kegiatan-kegiatan yang saya ikuti di TO ini sangat berkesan. Tidak seperti di perkotaan yang ramai kendaraan bermotor, suasana di kampung lebih tentram dan yang saya senangi, orang-orang di kampung sangat ramah walaupun saya dan yang lainnya orang baru di kampung itu, mereka tetap bersikap ramah dan sopan. Di sana saya belajar tentang bagaimana suasana kehidupan di desa yang berkecukupan, tidak seperti di perkotaan yang semuanya serba ada. Saya pun sempat merasakan untuk ikut ke sawah bercocok tanam sebagaimana yang dilakukan oleh petani. TO mengajari saya banyak hal yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Secara keseluruhan, kegiatan TO ini sungguh mengasyikkan sehingga rasa lelah pun bisa tertutupi
Selesai TO, saya dan teman-teman kembali belajar seperti biasa di sekolah. Kegiatan yang saya ikuti selanjutnya yaitu study tour angkatan ke bandung. Selama di Bandung, kami semua menginap di wisma. Atmosfir saat Study Tour ini sunguh menyenangkan untuk diri saya karena kami semua bisa semakin kompak. Kegiatan saya selama di Bandung adalah ke perusahaan PINDAD. Perusahaan ini bergerak di bidang manufaktur yang menyediakan berbagai produk mesin seperti generator dan senjata untuk militer. Selain PINDAD saya juga mengunjungi museum geologi. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.
Memasuki semester 2, saya dan beberapa teman mulai rutin latihan untuk persiapan mengikuti Misi Budaya di Perancis pada bulan Juli. Misi Kebudayaan ini adalah kegiatan yang ada di sekolah saya setiap tahunnya untuk menampilkan tarian khas Indonesia ke mancanegara. Untuk bisa mengikuti Misi Budaya ini, tentunya saya harus berlatih keras untuk bisa menghafal gerakan apa saja yang nanti akan ditampilkan. Tarian yang ditampilkan tidak hanya 1 melainkan 3 jenis tarian dan ini pertama kalinya saya mempelajari ketiga tarian tersebut. Hal ini membuat saya untuk berlatih lebih giat. Bahkan waktu libur atau pun waktu senggang saya dipakai untuk berlatih. Saya sempat merasa bosan dan sangat lelah untuk mengikuti latihan.
Beberapa minggu sebelum berangkat ke Eropa, saya dan teman-teman seangkatan diwajibkan mengikuti Bina Mental Kepemimpinan atau BINTAMA yang dipimpin oleh Kopassus. Kegiatan BINTAMA tidak terlalu berat bagi saya karena saya pernah mengikuti kegiatan seperti ini di SMP.
Setelah latihan selama kurang lebih 4 bulan, saya dan yang lain pun berangkat ke Eropa. Kami mengikuti festival di Perancis selama seminggu. Di sana kami mendapat sambutan yang sangat meriah dari para penonton. Sebuah kebanggaan terbesar untuk diri saya dan juga teman-teman yang lain karena kami bisa membawa nama baik negera Indonesia. Saya merasa bahwa kerja keras saya untuk berlatih sungguh tidak sia-sia. Seusai mengikuti Festival, kami masih mempunyai waktu 2 minggu lebih untuk jalan-jalan keliling Eropa.
Di dalam kelas, saya sangat senang dengan atmosfir belajarnya karena semua anak bisa main dan belajar bersama sehingga kami semua bisa berbaur. Pelajaran di SMA sangat berbeda dengan pelajaran waktu saya SMP. Saya lebih berminat pelajaran yang bersifat eksak dan ilmu pengetahuan dibandingkan dengan pelajaran yang bersifat hafalan. Setiap ada tugas-tugas, sebisa mungkin saya kerjakan dengan sebaik-baiknya walaupun saya memiliki sifat yang malas. Setelah hampir kurang lebih 10 bulan belajar di kelas 10 akhirnya saya berpisah dengan teman-teman saya di kelas 10 dan melanjutkan lagi ke kelas 11.
Memasuki tahun kedua di SMA, saya masuk sekolah seminggu lebih telat dibanding teman-teman yang lain dikarenakan mengikuti festival tari di Eropa. Hal ini membuat saya tertinggal cukup banyak pelajaran. Terlebih saya berada di kelas IPA yang pelajarannya dikenal cukup sulit.
Di sekolah tentu kita mengenal apa yang disebut OSIS. Organisasi ini membuat saya tertarik untuk bisa ikut berpartisipasi. Agar bisa terpilih menjadi anggota OSIS ini saya harus melewati beberapa tes dan mengikuti lari lintas juang sejauh 17 km. Saya pun terpilih sebagai anggota dan menjabat sebagai Seksi Dana dan Logistik. Selama saya menjadi pengurus OSIS, tentunya saya ikut berpartisipasi dalam berbagai macam program kerja, seperti Sky Battle, Sky Avenue, dll. Dana dan logistik tidak seperti seksi-seksi lainnya yang mempunyai banyak program kerja. Susah payahnya mencari dana, konflik antar seksi, besarnya tanggung jawab menjadi koordinator panitia diu sebuah acara, saya merasa sangat beruntung bisa ikut dalam suatu organisasi. Saya mendapat banyak pengalaman dan belajar banyak hal dari OSIS.
Di kelas 11 ini saya memang lebih banyak bermain dibandingkan di kelas 10. Masa-masa kelas 11 bisa dibilang sangat santai, tidak seperti di kelas 10 yang banyak kegiatan dan harus belajar serius untuk penjurusan. Walaupun begitu saya tetap mempedulikan nilai-nilai saya.
Kegiatan yang saya ikuti di kelas 11 pada bulan Januari adalah study tour ke Jogjakarta. Perjalanan kami ke Jogja tidak menggunakan jalur darat melainkan jalur udara sehingga kami bisa cepat sampai tujuan. Kami pun menginap di hotel yang menurut saya cukup bagus. Di Jogja, saya mengunjungi candi prambanan yang merupakan candi bersejarah. Candi ini terletak di pulau Jawa, perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini tidak terlalu dirawat sehingga menyebabkan bangunan-bangunan candi ini ada yang rusak. Tempat bersejarah lainnya yang kami kunjungi adalah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta. Selain itu kami juga mendatangi Akademi Angkatan Udara atau AAU, Universitas Gajah Mada, dan masih banyak lagi.
Sekarang saya memasuki tahun terakhir belajar di SMA. Ya, selama dua taun belakangan saya mendapatkan cukup banyak pengalaman berkesan yang mungkin tidak semua orang dapatkan. Di kelas 12 ini saya sadar harus lebih serius belajar, tidak ada santai-santai dan mengurangi waktu bermain. Harapan saya semoga saya bisa cepat melewati masa-masa kelas 12 dengan baik sehingga diterima di universitas terbaik dan semua yang diinginkan tercapai. Im sure all the hard work will soon pay off!