Kimia


Semester 3 (XI IPA semester 1)

Struktur Atom, Sistem Periodik Unsur, dan Ikatan Kimia

  1. Teori Kuantum menyatakan bahwa radiasi elektromagnetik mempunyai sifat partikel. Partikel radiasi elektromagnetik disebut foton.
  2. Spektrum atom tergolong garis atau spectrum diskontinu
  3. Menurut Niels Bohr, spectrum garis terjadi karena electron dalam atom berada dalam tingkat energi tertentu
  4. Louis de Broglie mengajukan gagasan tentang sifat gelombang partikel: .Dualisme sifat electron, sebagai partikel dan sebagai gelombang, mengundang koreksi terhadap model atom Niels Bohr.
  5. Warner Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian, bahwa tidak ada metode percobaan yang dapat dilakukan untuk menentukan posisi sekaligus kecepatan electron dengan kecepatan tinggi.
  6. Menurut mekanika kuantum, posisi electron berada di dalam orbital. Namun, posisi electron yang pasti tidak dapat ditentukan.
  7. Kedudukan suatu orbital ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), dan bilangan kuantum magnetik. Sementara untuk menentukan kedudukan suatu electron ditentukan oleh bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimut (l), bilangan kuantum magnetic, dan bilangan kuantum spin (s).
  8. Konfigurasi electron harus memenuhi kaidah aufbau, Hund, dan larangan Pauli.
  9. Elektron yang dapat membentuk ikatan disebut electron valensi.
  10. Gaya antar molekul dapat berupa gaya van der Waals, dan ikatan hydrogen.

Termokimia

  1. Mempelajari perubahan kalor reaksi
  2. Reaksi yang dipelajari perubahan energinya disebut system, bagian lain dari alam
  3. di mana system bereaksi disebut lingkungan.
  4. Reaksi yang membebaskan energi disebut reaksi eksoterm, dan yang menyerap energi disebut endoterm.
  5. Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan:
    • Percobaan (kalorimetri)
    • Hukum Hess
    • Data entalpi pembentukan
    • Data energi ikatan

Laju Reaksi

  1. Laju Reaksi menyatakan ukuran berlangsungnya reaksi kimia.
  2. Satan laju reaksi adalah M/detik atau mol/L detik.
  3. Seiring dengan berkurangnya konsentrasi pereaksi, laju reaksi umumnya makin kecil.
  4. Laju rerata adalah rerata laju untuk interval waktu tertentu.
  5. Laju sesaat adalah laju untuk saat tertentu.
  6. Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif laju reaksi dengan konsentrasi pereaksi.
  7. Tetapan laju reaksi bergantung pada jenis pereaksi dan hanya dipengaruhi oleh suhu dan katalis serta tidak dipengaruhi oleh konsentrasi.
  8. Orde reaksi (tingkat reaksi) adalah pangkat konsentrasi pereaksi dalam persamaan laju reaksi. Semakin besar orde reaksi, semakin besar pengaruh perubahan konsentrasi pereaksi itu terhadap laju reaksi.
  9. Orde reaksi tidak dapat ditentukan dengan cara stoikiometri dan hanya dapat ditentukan melalui percobaan.
  10. Mekanisme reaksi menggambarkan detil reaksi, yaitu tahap demi tahap yang dilalui pereaksi hingga menjadi produk.

Kesetimbangan Kimia

  1. Reaksi kimia ada yang berlangsung searah, ada pula yang dapat balik.
  2. Kesetimbangan tercapai pada saat laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik.
  3. Pada keadaan setimbang tidak terjadi perubahan makroskopis, tetapi pada tingkat mikroskopik reaksi tetap berlangsung.
  4. Kesetimbangan kimia hanya dapat terjadi pada sistem tertutup.
  5. Kesetimbangan disosiasi adalah kesetimbangan yang berasal dari suatu senyawa yang sebagian terurai.
  6. Kesetimbangan ditentukan oleh berbeagai faktor: suhu, tekanan, dan konsentrasi. Hal tersebut sesuai dengan asas Le Chatelier.
  7. Penambahan konsentrasi pereaksi akan menggeser kesetimbangan ke arah produk. Pengurangan konsentrasi pereaksi menggeser kesetimbangan ke arah pereaksi.
  8. Pengurangan tekanan dengan memperkecil volume akan menggeser kesetimbangan ke arah koefisien yang kecil. Penambahan tekanan dengan memperbesar volume akan menggeser kesetimbangan ke arah koefisien besar.
  9. Kenaikan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah  reaksi endoterm. Penurunan suhu akan menggeser kesetimbangan ke arah reaksi eksoterm.
  10. Katalis tidak menggeser kesetimbangan, tetapi mempercepat tercapainya keadaan setimbang.