Dua Tahun Saya di Labsky, kenangan tak terlupakan !!!


Saya bernama Muhammad Nashir yang kebetulan masuk SMA 46 karena menanam niat untuk bersekolah di labsky setelah selesai semester 1. SMA 46 memiliki biaya sekolah yang termasuk murah karena sekolah tersebut merupakan sekolah negri dan biaya hidup atau jajanan disana pun cukup murah. Alasan itulah yang membuat saya ingin berpindah sekolah dengan dana yang tidak mahal. Dengan muris kurang lebih 357 anak dalam 1 angkatan, membuat sekolah itu terlihat kecil dan ramai. SMA 46 mempunyai nama lain TEXAS yang berarti “tentara ekstrim anti STM”, sekolah negri sudah lama memilikik perselisihan dengan STM.
Saya mengawali langkah pertama untuk giat belajar agar mendapatkan SMA labschool kebayoran, dan keinginan saya untuk masuk jurusan ipa cukup besar.saya masuk kelas X-8, di SMA 46 semua kelas di nomori bukan di alfabetkan seperti sekolah swasta di Jakarta. Dijalani dengan MOS(masa orientasi siswa) yang tidak begitu berat untuk sekolah negri, karena SMA 46 bukan sekolah yang memiliki system senoritas. Membawa makanan, menjalani latihan paskibra, perkenalan antara 1 kelas dengan yang lain.
Hampir setiap nama anak laki-laki di kelas saya mempunyai panggilang tersendiri, ada cogan( cowo ganteng), TB (Tubagus), Ocon, gebes dll. Saya memiliki teman teman yang berstandart sangat bandel, namun hal itu yang membuat kelas saya selalu tertawa dan bahagia.
Setiap saya mengerjakan pr atau ulangan, saya sering di contek dan memamng walaupun saya lupa mengerjakan tugas saya mencontek punya teman-teman saya, SMA 46 memiliki solideritas yang sangat kuat sampai-sampai waktu ulangan pun kesoliderannya pun dikeluarkan. Percayalah pada saya bahwa anda bisa naik kelas jika hanya bermodalkan masuk, absen, dan perilaku baik di dalam sekolah. Masalah nilai, tidak perlu dikhawatirkan terlalu banyak karena perlakuan menyontek disana berani mati semua. Pernah suatu hari pada saat ulangan agama, teman saya menaruh contekan di sepatunya walaupun sudah bobrok atau rusak. Meskipun guru agamanya galak, namun seperti yang saya bilang, anak-anak disana berani mati semua. Pengambilan hp disana bukan berdasarkan nyala atau tidaknya handphone saat pelajaran, namun pengambilan hp disana terjadi karena banyak atau mungkin sangat banayak orang yang menyontek via handphone dan saya pun juga. Di balik hordeng, di balik anduk, untuk yang cewe dibalik rok celananya, di kertas yang ditiban soal pertanyaan,semua termasuk cara anak-anak SMA 46 menyontek.
Pada suatu hari, di ruang belajar berbicara bahasa inggris saya dan teman-teman saya pernah melakukan pencopetan terhadap Headset yang berada di ruangan tersebut. Dicabut dari bawah, lalu headset tersebut digunakan untuk mendengarkan music melalalui ipod maupun handphone. Guru saya pusing dan tidak diberikan dana lebih oleh kepala sekolah untuk membeli yang baru. Saya merasa kasihan namun saya malas untuk balikan headset itu ke dia. Suatu hari, temen saya jalan di koridor depan kelas-kelas sambil mendengarkan music lewat hendphone memakai headset itu, lalu ketawan oleh guru saya dan mendapatkan poin yang sangat besar, sejak saat itu headset tersebut saya simpan baik-baik dirumah dan tidak pernah saya bawa kesekolah.
Lalu ada lagi kejadian dimana kami beberapa anak cowo di angkatan lagi duduk-duduk di depan kelas saya, setelah itu ada guru tidak berambut yang memiliki jabatan kesiswaan menggerebek tas anak-anak satu per satu untuk mencarikan barang-barang yang dilarang, saya bingung tas saya di ambil dan dikeluarkan semua isinya, padahal saya tidak membawa apa-apa. Setelah beberapa orang, ada yang ketangkep membawa rokok beserta korek dan dibawa ke guru bk, itu pengalaman yang menegangkan walaupun saya tidak mempunyai salah. Untungnya guru kesiswaan itu sangat baik sehingga membantu teman saya keluar dari masalah.
Lalu pada saat saya belajar bahasa Indonesia, temas saya izin ke toilet, dia izin cukup lama, namun guru saya tidak sadar bahwa ia ke toilet cukup lama. Setelah lama kemudian, dia balik dan basah kuyup, seselesai peajaran dia menceritakan kepada teman-teman yang lain bahwa ia ketawan merokok di kamar mandi bersama anak-anak yang lain, lalu oleh bidang kesiswaan saya disiram ember dari bawah ke atas melewati tembok  wc dan kena anak-anak yang merokok tersebut. Anak- anak yang merokok pun cukup banyak, kurang lebih 6 orang. Mereka pasti ketawan karena asap rokoknya terlihat sampai keluar dari kamar mandi. Untung guru kesiswaan disekolah kami baik dan sering mentolerir, oleh karena itu teman saya tidak dikenakan hukuman apapun.
Untuk pertama kalinya ulang tahun saya dirayakan sangat ramai dari teman teman SMA 46, dibelikan kue yang besar dan pesta di dalam kelas tanpa seizing guru.Kami memiliki modal kecil tapi kami mengusahakan yang terbaik untuk teman sekalangan. kata solideritas itu bukan hanya sekedar nama, tapi suatu tindakan yang memang benar selalu dilakukan dikalangan anak 46.
Setelah ujian semester satu selesai, saya menerima rapot dan mendapatkan ranking 5, ranking yang terbagus di sepangjang hidup akademik saya. Lalu Saya menjalani tes di SMA Labskchool Kebayoran dengan hasil diterima, saya bangga namun saya tidak lagi [unya niat belajar yang keras karena tujuan saya sudah tercapai, yaitu memasuki SMA Labschool Kebayoran.
Pertama kali saya masuk, saya langsung dikenalkan pada teman-teman sekelas saya dan melakukan upacara setelah selesai saya memasuki kelas dan hamper di setiap pelajaran saya memperkenalkan diri saya kepada anak-anak yang lain. Orang yang ertama kali saya kenal adalah fajar, yaitu ketua kelas di kelas saya X-B.
X-B memiliki anak-anak yang bernama fajar, heza, nabel, rizki, Alvin, ranggi, dzico, nendra, farid, mugi, dimas dll. Kehidupan di labsky seimbang, yang saya maksud seimbang itu mempunya keseimbangan antara akademik dan kesenangan di dalam hidup, tidak seperti SMA46 yang sepnuhnya berada di kesenangan hidupnya.
Contoh pengalaman saya saat di kelas X-B adalah saat saya memperkenalkan permainan yang bernama kuda tomprok untuk teman-teman kelas saya, sebelumnya permainan itu memiliki peminat yang sedikit namun lama kelamaan karena anak-anak yang lain sering melihat, akhirnya mereka ikutan dan yang main cukup banyak. Permainan itu dilakukan dengan melompat ke deretan punggung orang dan jika roboh maka gagal.
Pada saya kelas 10, masih ada anak yang mengikuti stundent exchange. Dia bernama omar, anak itu walaupun pendek tapi mempunyai bada yang sangat berotot. Setiap saya melihat dia, dia tidak pernah mendengarkan gurunya karena gurunya bicara bahasa Indonesia, dia tidak mengerti satupun kata dari yang dibicarakannya. Pernah pada waktu ulangan semester 2 dia menggambar di lembar jawabannya, menurut saya itu sesuatu yang gila, namun pada saat saya melihat nilai rapor dia, semua mata pelajaran di atas 85. Saya bingung guru-guru mengambil nilai itu berdasarkan apa.
Pada waktu saya naik kelas dan pembagian rapot saya berhasil mendapatkan ipa, dan masuk ke kelas xi ipa 3, memiliki anak-anak bernama Ifan, Ferdie, wijay, Fahmi, Zakky, Ais, Reza,Arsa dan dari yang kelas 10nya bersama saya Rizki, Nabel, Fajar. Pengacakan kelas membuat saya makin mempunyai banyak teman. ‘
Kelas saya mempunyai keinginan besar untuk menjuarai turnamen bola si labsky yang dinamakan “skyleague”. Namun saying sekali kelas saya dikalahkan pada saat er empat final oleh kelas 12 ipa3. Dengan banyak rintangan, untuk meloloskan tim saya dari group saja sudah cukup susah, namun kelas saya tetap berusaha walau banyak rintangan yang di dilewati. Wijay adalah kapten dari segala kapten, bukan Cuma di ekskul bola, namun di kelas dia juga berstatus kapten.
Permainan kelas saya dari awal masuk adalah pes yang berkepanjangan pro evolution soccer, permainan yang ada  di laptop abi, kami memainkan itu setiap hari,jam,pelajaran apalagi jika ada pelajaran kosong, laptop akan terus dimainkan sampai panas. Namun yang menguntungkannya laptopnya tidak pernah diambil guru, banyak guru yang mengomel saat laptopnya abi dimainkan saat pelajaran, namun karena sangking serunya permainan itu, kami terus bermain dan bermain walaupun nilai kami jelek-jelek. Kamipun sering keluar tanpa seizin guru untuk keliling sekolah tanpa tujuan yang jelas.
Pada akhir semester 1, angkatan kami ke jogja, pergi ke candi prambanan dank e tempat-tempat lainnya bersama sangat menyenangkan, apalagi selama perjalanan kami sekelas 1 bus, sehingga bus menjadi ramai. Tidur di lantai hotel yang sama membuat kami nongkrong pada satu kamar yang sama. Menonton dan bermain girar sambil menyanyi ramai-ramai adalah kebiasaan angkatan kami. Banyak pengalaman berharga yang saya dapat, dan pengalaman itu tidak  akan ada harganya.
Ditengah semester 2, saya bersama 8 teman saya pergi ke bandung dan menginap 3 hari 2 malam, sangat menyenangkan. Kami menginap dirumah avid dan makan gratis karena orang tuanya avi selalu berpartisipasi dalam perjallanan ini.
Pengalaman terakhir saya pada saat kelas 11 adalah pada saat saya pergi kepulau tidung bersama sebagian teman-teman saya. Kami menginap tiga hari dua malam. Disana kami memancing, snorkeling di laut lepas. Kegiatan yang kami lakukan memang tidak begitu banyak, namun satu kegiatan bisa memakan waktu cukup lama. Kami menginap dirumah penduduk, jika kami ingin dating, penghuni rumah tersebut memberikan rumah dan menginap di tempat lain. Dipulau tidung hanya ada motor dan sepeda, kendaraan kami untuk pergi kemana-mana dengan sepeda karena pulau tidung memiliki luas yang cukup besar.