dua tahun di Labsky

Akhirnya sekarang saya sudah memasuki sma pada tahun 2009, saya sudah tidak kaget lagi dengan lingkungan labschool karena sama dengan lingkungan ketika saya smp dulu yang secara kebetulan di labschool kebayoran itu sendiri. Labschool terkenal akan aktifitas non akademik yang sangat padat yang wajib di jalanani. Ketika saya kelas satu saya mengikuti kegiatan mos dimana para murid baru diajarkan budaya labschool, lingkungan serta warga labschool itu sendiri. Dalam kegiatan ini seperti biasa kakak kelas sangat galak dan suka memberi perintah yang tidak lazim. Untuk acara ini setiap siswa wajib memakai name tag yang telah di tentukan serta dengan rambut yang di tentukan juga, sebagai contoh siswa laki-laki harus botak. Setelah itu ada acara sky avenue 2009 dengan tema Magic town, dalam acara ini terdapat artis maupun band yang mengisi serta bazar makanan dan barang. Bulan puasapun tiba sehingga bagi siswa-siswi yang beragama islam wajib mengikuti pesantren kilat, kegiatan ini menginap disekolah selama 3 hari. Pengajaran dilakukan oleh kakak-kakak dari darul tauhid kalau tidak salah, mereka mengajarkan kita tentang agama islam dan juga outbond yang menarik. Ketika bulan oktober barulah ada kegiatan trip observasi yaitu kita tinggal di desa bersama orang tua angkat dan merasakan kehiudupan desa, dari membajak sawah, berkebun hingga bercengkrama di rumah. Disana sangat menyenangkan sekali karena kami melakukan penjeajahan dimana saya bersama teman-teman melakukan perjalanan melintasi hutan, sawah, air terjun dan di setiap pos nya ada game. Dalam acara itu tak luput peran kakak osis yang mendampingi kami, dimana ada masa-masa pra-TO disitu kita semua selama 3 hari harus bisa membuat name tag dan tongkat dengan desain yang sudah dibuat kakak osis, tentunya desain tersebut tidak mudah. Kami berdelapan harus membagi tugas dengan baik. Dalam kegiatan tersebut argumen dan keberanian kita di latih. Setiap malam ketika TO setiap kelompok harus menampilkan pentas seni yang di lihat satu angkatan, tak lupa malam terakhir ada api unggun dan kita semua bernyanyi bersama di bawah langit yang penuh bintang. Kamipun sempat sedih karena sangat bahagia dengan masa-masa TO. Saya juga mengikuti kegiatan pecinta alam karena saya suka dengan alam dari mengikuti susur pantai dimana kami menyusuri pantai selatan selama empat hari ala pecinta alam, disitu saya pertama kalinya berpergian memakai carier dan pembelajaran langsung ketika situasi di alam, seperti tidur dengan ponco, masak dengan nesting dan parafin, minum dari sungai dan bekerja sama dalam tim. Pada bulan desember kami mengikuti kegiatan navigasi darat di perkebunan teh di puncak saya mendapatkan materi membidik di ruang terbuka dengan cara mentumen. Cara tersebut membidik sudut yang sama satu dengan lainya hingga lurus dengan kompas dan mendaki gunung kencana keesokan paginya untuk melihat sunrise. Sebelumnya kami makan malam dengan sate kambing dan ayam yang di beli di PSK (penjual sate kiloan). Dan hal yang paling penting lainnya adaah pendidikan dasar palabskya dimana saya di tes semua materi yang telah disampaikan pengurus dan pada saat itulah saya dinilai pantas tidaknya menjadi anggota muda, dan alhamduilah saya berhasil melaluinya. Di kelas sepuluh kami juga sempat melakukan study wisata ke Bandung, ketika itu kami mengunjungi pembuatan bom di pindat, perjalanan di lanjutkan ke museum geologi Bandung dimana terdapat koleksi batu-batu yang berhubungan dengan lapisan bumi. Setelah belajar kami diberi waktu bebas hingga magrib untuk jalan-jalan, saya dan beberapa teman saya ingin wisata kuliner sehingga kami naik angkot ramai-ramai ke daerah braga. Pada malam harinya kami makan malam bersama dan melakukan malam keakraban supaya saling mengenal satu sama lainya. Keesokan harinya kami mengunjungi pabrik susu sapi dan kamipun dibagikan susu secara Cuma-Cuma. Setelah belajar kami ke tempat bermain yang lokasinya tidak jauh dari tangkuban perahu. Kelas sepuluh adalah masa paling melelahkan karena menanggung pelajaran yang begitu banyak dan kegiatan yang banyak pula. Tadinya saya tidak mau masuk osis tapi teman memotivasi saya dan akhirnya saya pun lolos seleksi. Saya memilih bidang kesma yaitu kesehatan dan kemanusiaan dimana proker saya adalah untuk membantu sesama.  Pada tanggal 17 agustus 2010 saya di lantik menjadi osis dan pengurus di palabsky. Sebelum memasuki masa kelas sebelas saya mengikuti lintas budaya ke eropa yaitu dengan menunjukan tarian indonesia di festival internasional dengan negara lainya setelah itu kami pun berjalan-jalan tentunya. Disana kami mengunjungi tempat-tempat terkenal yang orang kebanyakan tahu.   Dan kehidupan di jakarta pun di mulai, saya mengambi penjurusan ipa padahal saya tidak suka tapi apa boleh buat saya di haruskan oleh orang tua. Saya juga mulai disibukan dengan segudang aktifitas dalam berorganisasi entah itu osis maupun pecinta alam. Kalau dalam proker osis saya , saya mengadakan sky care, sky medic dan donor darah. Sky care sendiri merupakan kegiatan sosial di panti asuhan yang mengajak anak-anak berlomba, bermain serta membagikan bingkisan. Lain halnya dengan sky medic yaitu pemberian pengobatan gratis secara Cuma-Cuma beserta obatnya kepada masyarakat kurang mampu dan sembako. Sedangkan donor darah yaitu menghimpun warga labschool agar mau menyumbangkan darahnya ke pihak PMI.  Kalau dari pecinta alam saya, bulan juli 2011 angkatan saya yaitu Adrika Phataka berhasil melaksanakan explorasi Rinjani dimana kami dibagi dalam 2 tim, yaitu sosial budaya dan tim gunung itu sendiri. Kebetulan saya adalah tim gunung, kami pun melakukan perjalanan selama 4 hari dan alhamdulilah semuanya berhasil mendaki hingga puncak. Sedangkan tim sosial budaya berjalan-jalan untuk mendapatkan informasi kebudayaan setempat. Setelah itu kami semua pergi ke pulau Gili Trawangan dimana kami berlibur dan melepas penat seperti snorkling dan berenang. Setelah itu di kelas tiga kami disibukan dengan acara yang besar yaitu SKY AVENUE dimana saya menjadi panitia konsumsi, tahun ini bertemakan hallowen town dan acara ini sangat sukses, penonton yang datangpun sangat banyak. Setelah itu kami harus berkonsentrasi belajar dan mulai mengikuti pendalaman materi. Kami pun juga sibuk belajar dengan bimbingan belajar di luar sekolah, dan berharap mendapatkan perguruan tinggi yang terbaik.