Dua Tahun di Labsky, Bukan Cerita Biasa


Nama saya Fatria Metsa. Usia saya 17 tahun. Kini saya bersekolah di SMA Labschool Kebayoran. Pertama kali masuk SMA usia saya masih 15 tahun 10 bulan, tepatnya pada bulan Juli 2009. Labschool Kebayoran merupakan susana baru dan asing bagi saya. Karena saya bukan berasal dari SMP Labschool Kebayoran. Semua terasa baru, seragam baru, sekolah baru, lingkungan baru, guru baru, teman baru, peraturan baru, dan lain segala hal yang menurut saya ‘baru banget’. Sebelum memulai tahun ajaran baru saya beserta seluruh murid baru SMA mengikuti kegiatan pra MOS (Masa Orientasi Siswa) yang diadakan dua hari sebelum masuk sekolah. Kegiatannya hanya merupkan perkenalan awal dan persiapan untuk mengikuti MOS, seperti pembagian kelompok, bagaimana bentuk name tag yang harus dipakai selama tiga hari mengikuti kegiatan MOS, seragam yang mana yang harus dipakai, makanan apa yang harus dibawa, rambut harus seperti apa, untuk perempuan rambut dikuncir dibawa menggunakan karet gelang dan poni dibelah tengan lalu dijepit, untuk laki-laki rambut botak sesuai yang ditentukan, namun saya agaka lupa harus sepatu berapa, dan banyak hal lain mengenai MOS. Nametag yang diberikan begitu susah menurut saya waktu itu, mungkin karena saya belum pernah membuat nametag seperti itu. Sebetulnya tidak sesusah yang saya bayangkan, hanya saja saya awalnya bingung harus memulai darimana. Tapi saya sudah mempunyai copy dari dasar nametag jadi saya bisa menjiplaknya ke karton saja. Makanan yang harus dibwa juga tidak begitu saja diberitahu akan tetapi melalui teka-teki, masih ada beberapa teka-teki yang saya ingat yaitu ‘nasi tanpa rasa belas kasihan=nasi mentega’ atau juga ‘ayam sekarang dapat=chicken nugget’ atau juga ‘menggebuk si inyong=gepuk nyonya ong’ dan lain sebagainya yang saya sudh tidak begitu ingat lagi. Hal pertama yang saya fikir ketika diberitahu tentang nametag dan makanan adalah ‘kakak osisnya kreatif banget..’. Rasanya saya begitu deg-degan untuk memulai SMA karena saya hanya sendiri dari sekolah asal, walaupun saya sudah kenal dengan beberapa teman tetapi saya masih saja deg-degan.
Hari pertama MOS pun dimulai. Lari pagi. Itulah hal paling pertama yang dilakukan. Lari pagi merupakan kegiatan yang sangat labschool, begitulah kira-kira menurut orang-orang diluar labschool. Kegiatan lari pagi ini bukan sesuatu yang menyulitkan saya. Olahraga lari adalah olahraga yang menurut saya tidak perlu ketermpilan yang terlalu khusus, asal nafasnya kuat pasti bisa mau lari sejauh apapun.  Setelah lari pagi, kegiatan diisi dengan upacara. Selama MOS berlangsung atribut yang dipakai oleh pesert harus lengkap. Mulai dari dasi, belt dan nametag yang sudah dibuat. Khusus npada uacara seuruh siswa wajib mengenakan topi. Setelah upacara dan pembukan acara MOS secara resmi, maka kegiatan berikutnya pun dimulai. Seingat saya setelah upacara, acara dilanjutkan dengan perkenalan para guru-guru. Setelah itu, diisi dengan pembicara-pembicara mengenai labschool ataupun hal lain yang bermanfaat. Satu hari ada dua kali waktu makan. Yang pertama adalah extra fooding, makananan yang dimanakan pada waktu ini hanya makanan ringan, dan yang kedua adalah makan siang. Setiap makan peserta tidak bisa makan semaunya, kakak osis menghitung waktunya. Untuk memulai makan juga ada aturannya seperti duduk siap, lalu ada yang melapor untuk mulai makan dan ada yang memimpin doa begitupun kalau makan telah selesai. Karena kakak saya juga bersekolah di Labschool, saya sudah antisipasi untuk membawa makan tidak terlalu banyak, supaya cepat habis sebelum hitungan selesai. Acara MOS berlangsung selama tiga hari. Dihari terakhir acara MOS diisi dengan pentas seni. Setiap kelompok memberikan sebuah drama singkat. Saya tidak begitu ingat apa yang ditampilkan oeh kelompok saya waktu itu. Yang jelas tidak terlalu jelas karena kurangnya persiapan. Acara MOS pun ditutup dengan diadakannya apel penutupan dan pelepasan nametag sebagai tanda peserta MOS.
XE
Saya duduk dikelas XE. Waktu itu saya belum mengenal semua anak yang ada di kelas itu. Saya belum terlalu mengenal seluruh teman saya. Hanya beberapa saja tapi itu juga belu terlalu mengenal dekat. Dua hari setelah melaksanakan MOS diadakan expo ekskul, yaitu dari ekskul-ekskul yang ada di labschool mempresentsikan apa saja kegiatan yang dilakukan, hari apa saja ekskul diadakan, prestasi apa saja yang sudah diraih, dan lain sebagainya. Setelah melihat beberapa presentasi saya memilih untuk mengikuti ekskul tari tradisional. Setelah mengikuti rangkaian kegiatan awal perjalanan SMA pun dimulai. Agak sulit bagi saya awal belajar di SMA, karena saya juga harus beradaptasi dengan lingkungan dan teman juga cara guru yang mengajar tentu jauh berbeda dengan di SMP dulu. Saya sempat merasa tertinggal dengan teman-teman yang lain dibidang akademik, api menurut saya itu hal yang biasa karena saya butuh waktu untuk beradaptasi. Seiring berjalannya waktu saya sudah mendapat teman lebih banyak dan sudah bisa menyesuaikan diri. Kelas X di labschool adalah masa-masa yang mempunyai banyak sekali kegiatan. Dai awal ada MOS, PILAR, pra-TO, TO, studi lapangan dan yang terakhir BINTAMA. Belum lagi kalau ingin bergabung OSIS harus mengikuti lapinsi dan TPO. Namun secara keseluruhan setiap kegiatan memiliki cerita serunya masing-masing. Dimulai dari PILAR. Pilar adalah Pesantren Kilat yang diadakan selama tiga hari di bulan Ramadhan. Acaraya diadakan disekolah dan menginap. Acara ini dibimbing oleh OSIS dan dari Daarut Tauhid Bandung. Kegiatannya diisi dengan materi-materi juga ada outbond, seperti kebanyakan pesantren kilat juga ada kegiatan muhatsabah. Pada malam muhatsabah, tanpa sepengetahuan peserta orang tua dari masing-masing peserta datang. Susana malam itu sangat mengharukan, peserta mencuci kaki ibu masing-masing. Setelah tiga hari acara PILAR dan menginap di sekolah akhirnya peserta pulang ke rumah masing-masing. Kegiatan belajar mengajar disekolah pun berjalan lancar. Teman-teman sekelas saya seperti Della, Bibil, Sarita, Naad, Dian, Adira, Khalisha, Ifan, Dyo, Homie, Abang, Arfi, Fahmi, Rifi, Kharisma, Astrid, Andrissa, Adam dan lain-lain. Teman-teman kelas XE sangat seru. Terutama waktu diberi tugas bahasa Indonesia membuat film pendek. Satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya sekelompok dengan Della, Bibil, Sarita, Naat, Adira, Dian, Khalisha, Dyo, Abang, Ifan dan Homie. Film kami bercerita tentang 4 orang sahabat laki-laki yang diperankan oleh Ifan, Dyo, Abang dan Homie yang sama-sama mendekati seorang perempuan yang diperankan oleh Sarita     . Difilm tersebut saya berperan menjadi adik dari Dyo yang selalu menasehati kakaknya. Saya tidak begitu ingat dengan judul film yang kami buat, seingat saya judulnya 4/1. Selama shooting berlangsung, banyak kejadian lucu seperti salah dialog atau tidak bisa menahan tertawa pada saat take gambar. Pada bulan Otktober setelah melaksanakan ujian tengah semester 1, seluruh siswa kelas X dan kelas XI ataupun XIIyang belum melaksanakan kegiatan paling khas Labschool ini wajib ikut serta. Nama kegiatannya adalah Trip Observasi atau yang biasa dikenal TO. TO merupakan kegiatan berkunjung dan menginap di desa selama 5 hari 4 malam. Sebelum melaksanakan TO diadakan pra TO selama tiga hari di sekolah.  Kegiatannya selama tiga hari sangat melelahkan. Peserta TO dibagi kedalam 25 kelompok. Saya berada di kelompok 24 yang bernama kipas dengan dua orang kakak pdp dai osis bernama kak Rangga dan kak Dita. Kelompok saya diketuai oleh Zaki, dan teman sekelompok saya adalah Gema, Fadli, Afi, Dira dan Neida. Selama tiga hari pra TO peserta per kelompok membuat nametag dan tongkat angkatan. Nametag dan tongkat dilambangkan sebagai harga diri, setiap peserta harus menjaga tongkat dan nametagnya masing-masing. Dalam suatu permainan bernama siaga tongkat peserta dilatih untuk berdebat mempertahankan sesuatu yang dimiliki. Peraturan permainan adalah peserta berdiri dengan posisi siap sambil memegang tongkat dengan keras, lalu dari belakang osis berusaha mengambil tongkat tersebut. Kalau sampai terambil maka peserta harus berusaha merebut kembali dengan berbagai cara. Tidak hanya permainan siaga tongkat ada juga barikade tongkat. Permainan ini menguji kekompakan angkatan. Permaianan ini dimulai setelah mendapat tiga ketua angkatan dan nama angkatan juga yel-yel angkatan. Barikade tongkat dilakukan pada hari terakhir pra TO. Saya berda di angkatan 9, nama angkatan kami adalah Nawa Drastha Sandyadira yang artinya Ankatan 9 yang bermahkotakan persatuan yang kokoh. Ketua angkatanya adalah Nabel, Danto dan Olaf. Ketua angkatan diambil dari 25 orang ketua kelompok, lalu dipilih 5 calon ketua angkatan lalu mengikuti serangkaian tes maka dipilih lah 3 yang menjadi ketua angkatan. Yel-yel angkatan diciptakan oleh osis, yel-yel ini lucu. Diambil dari lagu-lagu terkenal namun lirikya diganti sesuai TO. Permainan barikade tongkat adalah semua tongkat ditahan ketika pentas seni, tanpa sepengetahuan tongkat ternyata diambil osis dan disusun d lapangan hijau. Semua peserta terkejut, karena tidak seharusnya tongkat diambil seperti itu. Setelah berdebat anjang akhirnya permainan pun selesai. Seteah tiga hari menjalani pra TO seminggu kemudian dimulailah TO. TO tahun saya diadakan di Desa Pasir Muncang, Purwakarta. Letaknya jauh dari suasana perkotaan. Setiap kelompok menempati rumah penduduk. Kegiatan TO mengajarkan untuk lebih mandiri. Setiap hari ada piket siapa yang jaga rumah, siapa yang mengikuti kegiatan. Yang masak pun dari peserta juga, tapi tetap menjaga kekeluargaan kepada pemilik rumah. Saya masih ingat dulu saya serig mendengarkan cerita dari Ibu yang rumahnya saya tempati. Suaminya seorang petani serabutan, Ia memiliki 2 orang anak. Anak petama sudah besar seuumur siswa SMP namun tidak dapat melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya, anak kedua masih kecil masih balita sekita usia 3 tahun. TO merupakan kegiatan yang paling tdak dilupakan selama SMA. Apalagi ketika kegiatan penjelajahan. Kegiatan ini paling banyak ditunggu-tunggu. Penjelajahan menyusuri hutan, gunung kebun teh merupakan perjalanan yang seru. Masuk ke dalam lumpur, mandi di air terjun lalu makan pop mie sambil menghangantkan diri. Perjalanannya juga sangat jauh. Harus menikmati supaya tetap semangat. Start penjelajahan kira-kira dari subuh, karena kelopok saya yang jalan pertama, saya sampai kembali di desa sekitar pukul 10 pagi. Setelah lelah menempuh perjalanan yang sangat seru saya bersih diri dan tertidur lelap hingga sore. Malam itu malam terakhir berada di Pasir Muncang diadakan api unggun, suasananya cukup haru karena sedih tidak mau mennggalkan kegiatan yang seru ini. Akhirnya acara TO yang melelahkan dan tidak terlupakan pun selesai. Pada awal semester 2, seluruh kelas X melakukan studi lapangan ke Bandung. Acaranya mengunjungi tempat-tempat seperti ciater (semacam tempat wisata), Jl. Trunojoyo (tempat perbelanjaan), juga ke tempat inseminasi buatan dan museum geologi. Studi lapangan ini menginap semalam. Pada malam hari juga ada makan malam atau disebut malam keakraban angkatan 9. Berhubung saya ingin mengikuti organisasi siswa, saya harus mengikuti lapinsi dan TPO. Lapinsi berisi materi-materi mengenai menjalankan organisasi, sedangkan TPO adalah tes potensi akademik bagi yang ingin jadi anggota OSIS. Olahraga, agama dan presentasi makalah adalah rangkaian dari TPO. Hasil TPO diumumkan pada saat menjelang liburan dan Alhamdulillah saya lulus TPO. Sebelum berlibur dan naik kelas XI seluruh kelas X mengikuti kegiatan BINTAMA yang singkatan dari Bina Mental Siswa. Kegiatannya selama 5 hari 4 malam menginap di Serang, Banten dan dibimbing oleh kopassus. Peserta beraktifitas seperti akademi militer, contohnya outbond. Ada salah satu materi tentang bertahan hidup di hutan dan tidak ada makanan. Sumber makanannya adalah ular, biawak juga singkong atau ubi. Karena penasaran saya mencoba daging ular dan biawak. Daging ular seperti daging ikan sedangkan biawak sepert daging ayam namun lebih keras. Setelah 5 hari dijemur dan menghitam akhirnya pulang dan liburan pun dimulai.
XI IPA 2
Masuk ajaran baru saya menaiki kelas XI. Saya memiih jurusan IPAjadi saya masuk ke kelas XI IPA 2. Dikelas XI ini lagi-lagi saya sekelas dengan Bibil dan Homie, saya juga sekelas dengan Andra, Tsara, Danto, Ewin, Dito, Asur, Diannisa, Elvira dan lain-lain. Kegiatan di kelas XI ini tidak sebanyak di kelas X. Saya mengikuti lalinju yaitu lari dari Taman Makam Pahlawan Kalibata sampai labschool Kebayoran yang berjarak 17km. Lalinju ini sebagai bentuk perjuangan untuk diolantik menjadi OSIS. Pada tanggal 17 Agustus 2010 saya beserta calon osis yang lainnya dilantik. Nama osisnya adalah Dranadaraka Wiraksaka yang diketuai oleh Nabel dan ketua bidangnya adalah Diannisa dan Eka. Saya dan 6 orang teman saya, Andra, Della, Abon, Heza, Bibil dan Sarita di seksi dana dan logistik. Koornya adalah Andra. Kerja dari sie danlog adalah mencari dana dan mempersiapkan logistik. Karena saya bergabung dala OSIS banyak prokgram kerja yang harus dijalankan. Tapi program kerja yang paling besar adalah Sky Battle dan Sky Avenue. Sebetulnya banyak progran kerja yang lainnya, seperti Sky Lite, JIG, HOTT, Sky Nation dan lain-lain. Dari dana dan logistik sendiri mempunyai dua program kerja yaitu warung keliling osis dan Sky Sale. Warung keliling osis adalah setiap kelas mempunya perwakilan satu orang, dan setiap pagi dibagikan kue-kue kecil yang kemudian dijual disetiap kelas. Untungnya akan digunakan untuk program kerja osis, sedangkan sky sale mencari untung melalui menjual pakaian bekas layak pakai dengan harga yang murah. Karena saya osis, saya ikut TO lagi. Tapi kali ini bukan menjadi peserta melainkan jadi kaka pedamping. Saya bersama Danto mendampingi kelompok yang peserta anak kelas X angkatan 10. Kegiatannya sama dengan taun lalu dan tetap seru. Kali ini desanya bukan seperti waktu saya menjadi peserta. tapi suasananya tetap desa. Tetap nyaman. Penjelajahan kali ini pun juga sangat seru karena terjadi hujan. Saya beserta teman-teman yang lain jadi basah kuyup tapi perjalanannya jadi lebih terasa. Pada bulan Januari akhir, saya bersama teman satu angkatan yang lain studi lapangan ke Jogjakarta selama 3 hari 2 malam. Kami pergi dan pulang menggunakan pesawat Garuda dan bermalam di hotel. Kami mengunjungi Keraton Ngayogyakarta, Candi Prambanan, pabrik Sido Muncul, sekolah Muhammadyah 1 dan juga pabrik Sritex. Kami juga mengunjungi Malioboro pada malam pertama, disana kami diberi waktu bebas untuk berbelanja dan makan malam. Pada malam kedua kami mengunjungi Sendratari Ramayana. Disana saya bersama teman-teman saya yang mengikut eksul tari tradisional menampilkan tari saman. Namun ada beberapa dari kami menampilkan tari zapin. Setelah tiga hari di Jogja akhirnya saya pun pulang dengan membawa gudeg sebagai oleh-oleh. Program kerja Sky Battle adalah acara perlombaan olahraga dan seni antara SMA se-Jabodetabek. Sky Battle kali ini di gabung dengan program kerja ekskul saman yaitu SkyFest yang melombakan tari saman antar SMA se-Jabodetabek. Yang dilombakan di Sky Battle antara lain adalah basket, futsal, modern dance, rally photo, cheerleader, rugby dan wall climbing. Acaranya berlangsung dari tanggal 5-12 Februari 2011. Di Sky Battle ini saya berpasrtisipasi menjadi panitia sponsorship. Kerjanya mencara sponsor ke perusahaan-perusahaan. Seupaya bisa gampang ‘tembus’ proposal biasanya proposal dikirim ke perusahaan orang tua murid siswa labschool. Alhamdulillah acara berjalan lancar dan acaranya surplus. Kelas XI ini adalah tingkatan kelas yangt paling enak menurut saya. Karena berada ditengah-tengah. Tidak harus mengejar jurusan apa ataupun untuk kelulusan. Tapi bukan berarti diremehkan begitu saja. Karena kegiatan osis yang lumayan melelahkan dan cukup menyita waktu belajar karena harus sering izin keluar kelas, saya harus bisa mengejar kalau ada pelajaran yang tertinggal. Setiap persiapan program kerja pasti selalu saja ada halangan. Tapi pengalaman ini bisa jadi pelajaran untuk dilapangan kerja nanti. Selain banyak kegiatan osis, di kelas XI ini saya banyak mengikuti lomba saman. Alhamdulillah tim saya pernah mendapatkan juara 3 di SMA Dwi Warna dan juga juara 1 di Prasetya Mulya. Setiap mau lomba biasanya selalu latihan pulang sekolah. Syekh kami adalah Kak Lela. Ia sudah bertahun-tahun menjadi syekh di Labschool Kebayoran. Latihan saman itu sangat melelahkan. Beberapa teman saya bilang kalo saman itu tidak mungkin capek karena menari sambil duduk. Tetapi jelas itu salah, saman itu sangat melelahkan arena gerkannya yang harus cepat. Setiap selesai latihan saman pasti seperti habis olahraga, keringat bercucuran. Program kerja terakhir osis adalah Sky Avenue, yaitu sebuah acara pentas seni yang diadakan di Tennis Indoor Senayan tanggal 30 Juli 2011. Acaranya memang ketika sudah naik kelas XII tapi karena acara ini membutuhkan persiapan dan biaya yang matang maka persiapan sudah dilakukan dari bulan Maret. Saya menjadi panitia dana kali ini. Sejujurnya ini berat bagi saya. Karena biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Tapi saya bekerja tidak sendirian namun dibantu dengan panitia dana yang lainnya. Cara mencari uangnya adalah dengan berjualan warkos, merchandise dan donatur orang tua murid. Sempat mengalami kesusahan tapi itu adalah hal yang wajar dan bisa diselesaikan.
Studi Lapangan, Keraton Ngayogyakarta
Dana & Logistik

 Tidak terasa saya telah melewati kelas XI ini. Rasanya betah sekali menjadi anak kelas XI.saya naik ke kelas XII dan lagi-lagi saya sekelas dengan Bibil. Dan hari pertama masuk kelas XII yang pertama dilakukan adalah MOS adik kelas. Sepertinya baru kemarin saya menjadi peserta MOS tapi kini saya yang menjadi osis. Selesai liburan artinya semakin dekat Sky Avenue. Rasanya tidak sabar tapi juga takut. Sebelum Sky Avenue diadakan acara Sky Walk (audisi band dan dance juga skysale) dan Sky Lite (drama musikal yang diselengarakan di Gedung Usmar Ismail) yang berjalan sukses dan lancar. Kedua acara tersebut sebagai acara ‘Road to Sky Avenue 2011’. Tahun ini Sky Avenue bertema Halloween Town. Akhirnya hari itu tiba. Acara dimulai pukul 1 siang dan berakhir sekitar pukul 11-12 malam dan alhamdulillah acara berjalan sangat lancar dengan pengunjung yang sangat membludak juga surplus yang sangat banyak. Untuk melepas jabatan osis saya kembali lalinju dan pada tanggal 17 Agustus resmi melepas jas. Dan kehidupan kelas XII pun dimulai. Saat ini saya sedang mengerjakan karya tulis dan sudah mulai mengikuti bimbingan belaja untuk persiapan UN dan SNMPTN. Waktu saya di labschool sudah tinggal hitungan bulan. Tetapi dalam beberapa bulan ini banyak yang harus dikerjakan dan diselesaikan. Saya beharap apa yang sudah saya pelajari selama bersekolah di labschool akan sangat berguna nanti dan saya tidak akan pernah melupakan apa saja yang pernah alamai selama saya bersekolah di Labschool.
Nawa Drastha Sandyadira